“Dan apabila aku sakit. Dialah (Allah) yang menyembuhkanku” (As Syu’araa: 80)
Slide 1 Code Start -->

ODHA dengan Infeksi Oportunis : Dermatitis Kronis dan SGB

Perbaikan yang begitu cepat hanya dalam waktu 1 bulan pengobatan. Alhamdulllah

Control Keberadaan Virus HIV

Sangat penting di lakukan Kontrol VL selama Pengobatan Kami

Rasulullah ï·º
“Setiap penyakit ada obatnya, dan bila telah ditemukan dengan tepat obat suatu penyakit, niscaya akan sembuh dengan izin Allah”
Tampilkan postingan dengan label pencegahan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pencegahan. Tampilkan semua postingan

BAHAYA OBAT HIV - ARV ternyata

efek samping ARV adalah AIDS itu Sendiri!

Dalam artikel dr. Mercola,”Efek Samping Dari Obat AIDS ‘Tidak Berbeda’ dari AIDS Itu Sendiri”, telah menunjukkan kepada kita bahwa ARV itulah yang menjadi AIDS YANG SEBENARNYA!

Sebagai contoh efek samping dari AZT (merek Retrovir atau Zidovudine) adalah:

ARV
  1. Asthenia
  2. Sakit kepala
  3. Rasa tidak enak badan
  4. Anorexia, 
  5. Sembelit, 
  6. Mual, muntah
  7. Sakit perut, 
  8. Arthralgia
  9. Meriang
  10. Maag, 
  11. Letih lesu, 
  12. Insomnia, 
  13. Otot sakit,
  14. Neuropathy,
  15. Hyperbilirubinemia, 
  16. Hepatomegaly, 
  17. Stomatitis
  18. Splenomegaly, 
  19. Batuk,
  20. Gatal-gatal pada kulit,
  21. Infeksi telinga, 
  22. Lymphadenopathy, 
  23. Anemia
  24. Serangan jantung, 
  25. Edema,
  26. Hematuria, 
  27. Gugup, 
  28. Berat badan turun
  29. Sakit punggung, 
  30. Sakit dada, 
  31. Flu, 
  32. Cardiomyopathy, 
  33. Syncope, 
  34. Gynecomastia, 
  35. Mulut kering, 
  36. Dysphagia,
  37. Perut kembung, 
  38. Aplastic Anemia, 
  39. Hemolytic anemia, 
  40. Leukopenia, 
  41. Limphadenopathy, 
  42. Pancytopenia, 
  43. Hepatitis, sakit kuning
  44. Pancreatitis, 
  45. Gemetar
  46. Rasa cemas, 
  47. Depresi
  48. Pusing, 
  49. Kejang, 
  50. Vertigo, 
  51. Rhinitis, 
  52. Sinusitis, 
  53. Pruritus, 
  54. Stevens-Johnson syndrome, 
  55. Mudah berkeringat, 
  56. Urticaria, 
  57. Amblyopia, 
  58. Hilang pendengaran
  59. Photophobia, 
  60. Sering kencing, 
  61. dan lain-lain (masih ada yang lainnya?!)


Dari list di atas, apa Anda siap dengan beberapa efek samping yang akan dialami SEUMUR HIDUP jika Anda memakai ARV? Apa benar ARV meningkatkan kualitas hidup Odha ditambah peraturannya yang sangat mengikat?

Dari semua efek samping yang saya cantumkan di atas, itu semua adalah gejala AIDS, karena ARV merusak ginjal, hati, syaraf dan organ pencernaan.

Jadi Odha akan benar-benar menderita AIDS pada saat mengkonsumsi ARV, sampai ia meninggal. Wow… benar-benar pengobatan yang “manjur”. Sungguh mengakhiri penderitaan Odha DENGAN CEPAT. Saya ucapkan selamat untuk “keajaiban medis” yang satu ini. Ini adalah bukti bahwa pengobatan medis konvensional memang “lebih baik” dibandingkan alam ciptaan Tuhan. Sungguh luar biasa!
.
Pengobatan Apa yang Harus Diambil Oleh Odha untuk Mengatasi AIDS?

Jika Anda terdiagnosa positif HIV/AIDS dan masih bingung akan pengobatan mana yang akan Anda ambil, ada 2 jalan berbeda yang bisa Anda lakukan, yaitu:
.
1.TERAPI ARV
Percaya dengan hasil test dan percaya dengan paradigma AIDS konvensional kemudian mengikuti terapi ARV secara konvensional. Jika Anda mengikuti jalan ini, berarti Anda telah MENYERAHKAN HIDUP Anda pada pengobatan yang SUDAH PASTI:

Pengobatan gratis (beberapa daerah menawarkan ARV gratis). Tapi…Mengikat atau memperbudak Anda SEUMUR HIDUP dengan begitu banyak peraturan yang tidak boleh dilanggar. Boleh dikata, hidup Anda tidaklah sebebas dulu lagi. ARV bukanlah obat yang membuat kualitas hidup jadi lebih baik lagi. Itu adalah slogan konyol yang dari buahnya saja sudah terlihat bahwa Anda akan diperbudak dengan peraturan kaku seumur hidup (Anda HARUS minum ARV seumur hidup Anda). Sekali Anda lupa minum ARV, infeksi akan makin menjadi susah dikendalikan karena mutasi virus atau bakteri yang makin kebal dengan pengobatan ARV. Semakin banyak Anda lalai dalam menjalankan ARV, semakin besarlah dosis yang harus Anda konsumsi. Dan semakin besar dosisnya, semakin besar pula efek sampingnya. Semakin besar efek sampingnya, semakin Anda mendekat pada infeksi dan kerusakan organ yang mengakibatkan Anda makin dekat dengan kematian. Selamat, dengan demikian Anda tidak meninggal karena AIDS, tapi karena ARV. Sungguh kematian yang tragis karena perbudakan terapi konvensional dan ketidaktahuan yang polos.

Membuat kondisi Anda makin buruk dengan efek sampingnya yang mematikan! ARV memiliki banyak efek samping yang mematikan dan beberapa di antaranya PASTI akan Anda alami, yaitu kerusakan hati, ginjal, infeksi paru, infeksi pankreas, peradangan paru, peradangan usus, pneumonia, kanker, kerusakan syaraf, dan masih banyak lagi efek-efek mematikan lainnya. Apalagi ditambah efek samping yang sangat mengganggu yaitu gatal, mual, muntah, sakit kepala, daya tahan tubuh menurun drastis, flu, demam, diare, dan lain sebagainya. Lagi-lagi, ARV bukanlah obat yang membuat kualitas hidup jadi lebih baik lagi.

Menjebak Anda ke dalam “Lingkaran Setan”. Pengobatan yang membawa efek samping akan memaksa Anda supaya mengkonsumsi obat lain untuk menutupi efek samping yang ada. Tapi obat tambahan tersebut juga ada efek samping lainnya sehingga perlu obat tambahan lainnya yang juga punya efek samping. Ini bagaikan lingkaran setan dimana dalam jangka panjang, Anda akan meninggal bukan karena penyakit, tapi karena efek samping obat. Lingkaran setan ini akan Anda alami SEUMUR HIDUP atau selama Anda tetap mempercayakan kehidupan Anda pada ARV. Tapi untuk lepas dari ARV lalu beralih ke holistik TIDAKLAH GAMPANG!

2. TERAPI HOLISTIK 

Percaya dengan hasil test dan percaya dengan paradigma AIDS konvensional tapi memakai pengobatan holistik dan tidak pernah memakai ARV.

Banyak Odha telah mengikuti cara ini, dan mereka bisa hidup normal seperti orang sehat lainnya dan tidak mati karena AIDS atau obat.
Kematian karena AIDS itu tidak pernah datang ketika mereka menolak pengobatan konvensional.

Jika Anda mengikuti jalan alternatif ini, berarti Anda telah menyerahkan hidup Anda pada pengobatan yang SUDAH PASTI
Pengobatan tidak gratis. Tapi…Tidak mengikat atau memperbudak Anda seumur hidup dengan begitu banyak peraturan yang tidak boleh dilanggar. Beda dengan ARV, pengobatan holistik yang memakai alam tidak akan mengikat Anda. Anda hanya perlu pengobatan holistik pada saat penyakit muncul saja. Jadi tidak perlu Anda konsumsi atau gunakan seumur hidup. Yang perlu diterapkan seumur hidup hanyalah menjaga pola makan dan hidup yang sehat.
Tidak membuat kondisi Anda makin buruk karena tidak memiliki efek samping. Inilah pengobatan sejati dimana Anda tidak akan pusing dengan efek samping dan tujuan dari pengobatan holistik adalah menyembuhkan, bukan merawat. Tapi yang perlu diingat adalah kesembuhan 100% itu tergantung dari kehendak Tuhan dan keseriusan (komitmen) pasien.
Tidak menjebak Anda ke dalam “Lingkaran Setan”. Hidup Anda tidak akan diikat dan diperbudak oleh peraturan minum obat seumur hidup. Anda tidak akan mengalami efek samping yang mengancam jiwa Anda atau “mengganggu” kesehatan Anda. Anda hanya perlu memakai pengobatan alami sampai penyakit oportunistik hilang atau pada saat penyakit muncul saja. Tidak perlu mengkonsumsi seumur hidup. Nah, inilah yang dinamakan pengobatan yang meningkatkan kualitas hidup, pengobatan asli dari alam ciptaan Tuhan!
.
Yang saya tentang bukanlah dokternya, tapi sistem medis konvensional mereka. Beberapa dari mereka yang memiliki hati yang baik dan memiliki pikiran terbuka, mau belajar dari pengobatan holistik dan memakai alam. Akhirnya dokter-dokter ini beralih menjadi dokter holistik. Untuk mereka yang berpaling ke holistik, saya ucapkan selamat, karena mereka telah memilih jalan yang benar dan terbaik. Selamat bergabung di dunia pengobatan holistik!
ARV, obat kimia, dan standar pengobatan medis konvensional lainnya bukanlah pengobatan yang terbaik, malahan pembawa petaka dalam jangka panjang. Dari 100% obat-obatan kimia di dunia ini, hanya 2% saja yang aman dan bermanfaat. 98% lainnya lebih membawa kerugian dibandingkan manfaat, bahkan merusak alam dan tubuh kita.
Jika ada pengobatan yang JAUH LEBIH BAIK asli dari Tuhan, mengapa Anda memakai pengobatan kimia murni buatan manusia?!
.
Pengobatan holistik, diambil dari kata whole artinya penuh. Holistik adalah pengobatan yang mengandalkan alam dan merawat pasien secara keseluruhan (seluruh tubuh, juga mental dan rohani), bukan hanya menanggulangi gejala tapi fokus pada akar penyakit. Pengobatan holistik tidak menentang teknologi bahkan menunjang dan memanfaatkannya. Yang ditentang adalah tehnik, obat atau teknologi yang merusak alam.
.
Link referensi:

sumber : healindonesia.com/2008/12/07/hati-hati-arv-bukanlah-terapi-yang-meningkatkan-kualitas-hidup/
.

UPAYA MENCEGAH VIRUS HIV

MENGAPA PERLU DI LAKUKAN TERAPI PENCEGAHAN HIV ?

Hasil gambar untuk gejala awal hiv

Penyakit ini menjadi momok yang menakutkan bagi siapa saja, upaya yang bisa kita lakukan adalah menghindari sex beresiko, mengenali setiap gejala HIV AIDS sedari awal kemunculannya dan upaya mencegah nya. 


Jika anda merasa telah melakukan hubungan / Tindakan beresiko
Apalagi jelas jelas berhubungan dengan penderita HIV. Baik belum ada gejala atau sudah ada gejala kemudian anda melakukan tes antihiv hasilnya masih Non Reaktip / Negatif, biasanya dokter VCT menyarankan anda untuk tes antihiv ulang 3 bulan berikutnya tanpa di lakukan pencegahan.

Maka sebaiknya SEGERA di lakukan Tindakan Pencegahan yang efektif, tidak harus menunggu 3 bulan karena bisa saja hasil antihiv nya justru " Reaktif  " anda terlambat.

 Lakukan Upaya Pencegahan sebelum anda terlambat

Lama nya upaya pencegahan 1 bulan sd 3 bulan tergantung kondisi kebanyakan cukup 1x 

Konsultasikan 
0857- 7000-8151

Cara mengobati penyakit HIV secara alami

Cara mengobati penyakit hiv secara alami banyak di tawarkan di dunia internet, semuanya bagus. 


Menurut pakar virus HIV, perkembangan virus hiv perhari ± 100.000 per tetes darah . Anda bisa bayangkan berapa milyar virus berkembang perhari  di tubuh anda, berapa trilyun virus berada di seluruh tubuh anda, jika tidak di obati segera. yang senantiasa merusak sistem pertahanan tubuh anda.
Virus HIV dapat di bunuh oleh imun setelah berada di sistem PEMBULUH DARAH. Sementara virus hiv yang berada di luar sistem pembuluh darah tidak bisa di bunuh ( bersembunyi di sistem limfatik ) 

Karena itu  di perlukan sistem pengobatan sesuai syariat dan hakekat pengobatan HIV AIDS.
  1. Memperbaiki membersihkan darah dan pencernaan agar makanan dan obat ramuan dapat di cerna dengan baik.
  2. Meningkatkan imunitas sehingga virus bisa di bunuh
  3. Memperbaiki dan menguatkan  sistem Limfatik dll  guna mengeluarkan virus dari sistem Limfatik. TANPA MENGELUARKAN VIRUS DARI SISTEM INI MUSTAHIL PENYAKIT HIV BISA DI SEMBUHKAN secara TUNTAS.
berbeda metode pengobatan di samping meningkatkan daya tahan tubuh

PENCEGAHAN HIV AIDS - GRATIS


Bismilallah

BULAN AMAL TERAPI PENCEGAHAN HIV
SELAMA 1 BULAN - GRATIS

SELAMA BULAN RAMADHON 2016
 SEGERA DAFTAR 

Jika anda telah melakukan hubungan intim BERESIKO, kemudian muncul gejala seperti flu, kondisi badan cepat lemah, sakit kepala, panas dalam dan lain lain, kemudian di lakukan tes antihiv dan hasilnya “ non reaktif “ masa jendela.  selanjutnya petugas VCT / dokter menyarankan untuk tes antihiv ulang 3 bulan lagi.

Maka sebaiknya SEGERA di lakukan TERAPI PENCEGAHAN, tidak harus menunggu 3 bulan, bisa saja hasilnya justru akan “ reaktif ”  (virus bertambah banyak) kemudian  baru di lakukan pengobatan maka anda TERLAMBAT.
Sebab hasil antihiv “ non reaktif “ berarti ada 2 kemungkinan
  1. Virus HIV memang tidak ada di dalam tubuh atau
  2. Virus HIV “ ADA “ hanya jumlahnya sedikit ( tidak terdeteksi ) sehingga belum terbentuk ANTIBODI ( Non Reaktif ) Pada saat virus masih sedikit, inilah saat yang paling tepat untuk di lakukan TINDAKAN TERAPI PENCEGAHAN agar terhindar dari Penyait HIV yang sesungguhnya

CARA MENDAFTAR

Ketik " DAFTAR TERAPI AMAL - NAMA PASIEN " kirim melalui WhatSapp 0858 6941 2009
segera daftar terbatas berlaku hanya 5 orang tiap program.

SYARAT SYARAT
  1. Pasien datang dengan membawa hasil tes antihiv "non reaktif " paling lama 30 hari setelah tanggal di lakukan tes antibodihiv dari laboratorium Prodia / RS Darmais / RS Harapan Kita / RS Fatmawati / RS Daerah
  2. Membawa surat keterangan tidak mampu dari kelurahan / desa setempat
Demikian semoga bisa terhindar dari penyakit HIV

Cara Mencegah Virus Hiv 100% BERHASIL

Mencegah Virus Hiv itu Penting 
MENGAPA PERLU DI LAKUKAN “ TERAPI PENCEGAHAN HIV AIDS

Jika anda telah melakukan hubungan / tindakan BERESIKO, kemudian muncul gejala seperti flu, kondisi badan cepat lemah, sakit kepala, panas dalam dan lain lain, kemudian di lakukan tes antihiv dan hasilnya “ non reaktif “ selanjutnya petugas VCT / dokter menyarankan untuk tes antihiv ulang 3 bulan lagi.
Maka sebaiknya SEGERA di lakukan TERAPI PENCEGAHAN, tidak harus menunggu 3 bulan, karena bisa saja hasilnya justru akan “ reaktif ”  kemudian  baru di lakukan pengobatan maka anda TERLAMBAT.


Sebab hasil antihiv “ non reaktif “ berarti ada 2 kemungkinan
  1. Virus HIV memang tidak ada di dalam tubuh atau
  2. Virus HIV “ ADA “ hanya jumlahnya sedikit ( tidak terdeteksi ) sehingga belum terbentuk ANTIBODI ( Non Reaktif )
    Pada saat virus masih sedikit, inilah saat yang paling tepat untuk di lakukan TINDAKAN TERAPI PENCEGAHAN agar terhindar dari Penyait HIV yang sesungguhnya.
Gambar di atas di ambil dari salah satu pasien dengan hasil antihiv 0.07 masih sedikit dinyatakan non reaktif.

Stop hiv.png


TERAPI PENCEGAHAN HIV
SUDAH RATUSAN PASIEN BERESIKO HIV TERTOLONG
Hingga Juni 2018
Alhamdulillah 100% berhasil


sekali lagi  JANGAN menunggu hasil antihiv " Reaktif “ anda akan terlambat


INGAT  !!!!
Mencegah lebih baik dari pada mengobati


  • Terapi pencegehan HIV tidak cukup hanya meningkatkan daya tahan tubuh tetapi perlu pengobatan secara menyeluruh. dengan ramuan khusus kami Insha Allah mampu memberantas virus hiv secara total.
  • Lamannya terapi pencegahan 1 sd 3 bulan tergantung kondisi pasien. setelah 3 bulan silahkan cek antihiv ulang.



Demikian semoga kesembuhan anda karena hidayah dan pertolongan Allah semata


"Dan apabila aku sakit, Dia-lah(ALLAH)Yang menyembuhkan aku"
(QS. Asy-Syu’araa’, 26:80)


"Sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan penyakit
kecuali Dia turunkan pula obatnya bersamanya.
Hanya saja tidak mengetahui orang yang tidak mengetahuinya
dan mengetahui orang yang mengetahuinya"
(HR.Ahmad 1/377, 413 dan 453)


Yakin lah bahwa Allah pasti menurunkan obatnya


KONSULTASI  
Tabib Masrukhi  Hp : 0823-3222-2009

GEJALA HIV AIDS yang SERING TERJADI

Gejala HIV AIDS muncul dalam tiga tahap.
Tahap pertama adalah serokonversi.
Tahap kedua adalah masa ketika tidak ada gejala yang muncul. Dan
Tahap yang ketiga adalah infeksi HIV berubah menjadi AIDS.

Tahap Pertama

Orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita sakit mirip seperti flu. Setelah ini, HIV tidak menyebabkan gejala apa pun selama beberapa tahun. Gejala seperti flu ini akan muncul beberapa minggu setelah terinfeksi. Ini sering disebut sebagai serokonversi.
Diperkirakan sekitar 8 dari 10 orang yang terinfeksi HIV mengalami ini. Gejala yang paling umum terjadi adalah:
  • Tenggorokan sakit
  • Demam
  • Muncul ruam di tubuh, biasanya tidak gatal
  • Pembengkakan noda limfa
  • Penurunan berat badan
  • Diare
  • Kelelahan
  • Nyeri persendian
  • Nyeri otot
Gejala-gejala di atas bisa bertahan hingga satu bulan. Ini adalah pertanda sistem kekebalan tubuh sedang melawan virus. Tapi gejala tersebut bisa disebabkan oleh penyakit selain HIV. Kondisi ini tidak semata-mata karena terinfeksi HIV.
Lakukan tes HIV jika Anda merasa berisiko terinfeksi atau ketika muncul gejala yang disebutkan di atas. Tapi perlu diingat, tidak semua orang mengalami gejala sama seperti yang disebutkan di atas. Jika merasa telah melakukan sesuatu yang membuat Anda berisiko terinfeksi, kunjungi klinik atau rumah sakit terdekat untuk menjalani tes HIV.

Tahap Kedua

Setelah gejala awal menghilang, biasanya HIV tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun (masa jendela). Ini adalah tahapan ketika infeksi HIV berlangsung tanpa munculnya gejala. Virus yang ada terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh. Pada tahapan ini, Anda akan merasa sehat dan tidak ada masalah. Kita mungkin tidak menyadari sudah mengidap HIV, tapi kita bisa menularkan infeksi ini pada orang lain. Lama tahapan ini bisa berjalan sekitar 10 tahun atau bahkan bisa lebih.

Tahap Ketiga atau Tahap Terakhir Infeksi HIV

Jika tidak ditangani, HIV akan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi. Dengan kondisi ini, Anda akan lebih mudah terserang penyakit serius. Tahap akhir ini lebih dikenal sebagai AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Berikut ini adalah gejala yang muncul pada infeksi HIV tahap terakhir:
  • Noda limfa atau kelenjar getah bening membengkak pada bagian leher dan pangkal paha.
  • Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari.
  • Merasa kelelahan hampir pada tiap saat.
  • Berkeringat di malam hari.
  • Berat badan turun tanpa diketahui penyebabnya.
  • Bintik-bintik ungu yang tidak hilang pada kulit.
  • Sesak napas.
  • Diare yang parah dan berkelanjutan.
  • Infeksi jamur pada mulut, tenggorokan atau vagina.
  • Mudah memar atau berdarah tanpa sebab.
Risiko terkena penyakit yang mematikan akan meningkat pada tahap ini. Misalnya kanker, TB, dan pneumonia. Tapi meski ini penyakit mematikan, pengobatan HIV tetap bisa dilakukan. Penanganan lebih dini bisa membantu meningkatkan kesehatan.

Kenapa HIV Masih Perlu Disembuhkan? EFEK ARV JANGKA PANJANG

Pil Truvada, awalnya digunakan untuk mengobati orang yang terinfeksi HIV, adalah komponen utama PrEP (pre-exposure prophylaxis), obat yang digunakan untuk mencegah infeksi.
Pil Truvada, awalnya digunakan untuk mengobati orang yang terinfeksi HIV, adalah komponen utama PrEP (pre-exposure prophylaxis), obat yang digunakan untuk mencegah infeksi.

Pengobatan HIV 
Dengan kesuksesan obat antiretroviral untuk merawat HIV/AIDS, banyak orang yang terinfeksi kini bisa menjalani hidup normal. Tapi merawat tidak sama dengan menyembuhkan. Seruan bagi upaya penyembuhan ini diangkat di sebuah konferensi mengenai AIDS di Vancouver, Kanada, baru-baru ini.

Nicholas Chomont memfokuskan risetnya untuk mencari di mana virus AIDS bersembunyi di dalam tubuh. Menurut profesor mikrobiologi dari Universitas Montreal tersebut, meskipun belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS, kondisi saat ini jauh lebih baik daripada sebelumnya.

“Sejak penemuan HIV pada tahun 1983, kita sekarang memiliki senjata yang lebih baik untuk melawan infeksi HIV. Kita memiliki obat yang lebih baik dan lebih banyak.Jika dibandingkan kemanjuran obat-obat di masa sebelum era terapi antiretroviral, jelas obat-obat masa kini lebih manjur dan memiliki kandungan racun yang lebih rendah. Dan yang lebih penting, jumlah pil yang harus dikonsumsi orang yang hidup dengan penyakit HIV jauh berkurang. Dan ini jelas-jelas sebuah kesuksesan ilmiah yang sangat penting," katanya.

Ia mengatakan bahwa orang yang terinfeksi HIV kini hidup lebih lama dan lebih sehat.
“Jika kita lihat kemungkinan hidup seseorang yang berumur 20 tahun dan terinfeksi HIV di negara maju antara tahun 1995 dan sekarang, kita melihat peningkatan drastis terkait berapa lama seseorang dapat bertahan hidup dengan obat HIV. Dan tingkat harapan hidup ini cukup mirip dengan populasi yang tidak terinfeksi,” ujarnya.

Chomont kemudian mengajukan pertanyaan, dengan sukses sebesar ini, mengapa obat penyembuhan penyakit HIV masih diperlukan? “Saya pikir ada beberapa jawaban untuk pertanyaan ini. 
Pertama, terapi antiretroviral tidak membasmi virus. Terapi ini banyak mengurangi virus di dalam tubuh, namun virus ini masih ada. Karena virus ini masih ada, maka masalah lain akan muncul atau bertahan,” ujarnya.
Salah satu masalah tersebut bukanlah masalah medis.
Masalah pertama,” ujarnya, “adalah kriminalisasi dan stigmatisasi orang yang hidup dengan HIV masih berlangsung hingga tahun 2015 di kebanyakan negara di dunia. Orang-orang yang hidup dengan HIV harus menghadapi banyak masalah, kriminalisasi, stigmasisasi di dalam keluarga dan tempat kerja mereka. Oleh karena itu, penyembuhan HIV adalah sesuatu hal yang kami ingin kembangkan.”
Berikutnya, meskipun ART adalah kesuksesan besar, para ahli kesehatan mengatakan bahwa berjuta-juta orang yang memerlukannya masih tidak bisa mendapatkan ART.
Chomont mengatakan, “Alasan ketiga mengapa kita perlu satu pengobatan yang lebih baik dari ART adalah karena perawatan tersebut sebenarnya cukup beracun. Dan seperti kita tahu, obat-obat ini harus diberikan seumur hidup. Kami tahu bahwa obat ini dapat menyebabkan beberapa efek samping. Yang lebih penting, kami belum mengetahui efek jangka panjang obat-obat setelah 20 tahun. Jadi jika Anda butuh alasan keempat kenapa kita memerlukan penyembuhan HIV, alasan itu adalah uang.”

Chomont menggunakan Kanada sebagai contoh. Ia mengatakan, “HIV mengakibatkan kerugian besar dalam artian penderitaan manusia, kehilangan pekerjaan dan beban keuangan dalam sistem kesehatan.” Dan pasien yang berhenti mengkonsumsi obat dengan alasan apapun akan kembali menghadapi HIV yang lebih parah.

Obat yang dapat menyembuhkan HIV akan menghilangkan semua masalah-masalah ini. Namun untuk menyembuhkannya, harus terlebih dahulu ditemukan di mana HIV bersembunyi di dalam tubuh. HIV dapat berkembang pada jaringan otak, kelenjar getah bening, usus dan saluran kelamin. 

Sebagian virus HIV bisa aktif sementara yang lainnya bersifat laten atau tidak aktif, menanti kesempatan untuk menjadi aktif.
HIV juga bisa bersembunyi di tingkat selular, terutama di dalam sel memori. Sel-sel darah putih ini merupakan bagian dari sistem daya tahan tubuh. HIV dapat menyerang bakteri atau virus secara langsung atau dengan mengeluarkan antibodi. Ia mengatakan tiga hambatan utama penyembuhan adalah jaringan HIV yang gigih, jaringan sel yang terinfeksi dengan laten yang tidak bisa dibedakan dari sel-sel yang tidak terinfeksi, dan beragam jenis jaringan tempat virus HIV laten bersarang.

“Ada dua jenis penyembuhan yang sudah saya usulkan. Yang pertama adalah penyembuhan steril. Ini adalah model ideal di mana kita berantas semua jejak virus dari tubuh. Tipe penyembuhan yang kedua, mungkin lebih realistis, adalah sesuatu yang kami sebut, penyembuhan fungsional. Dalam jenis penyembuhan ini, kita mencoba mengurangi ukuran jaringan virus HIV dan dan meningkatkan sistem daya tahan tubuh agar bisa mencegah virus laten tersebut menjadi aktif.”

Professor Chomont mengatakan jika terapi antriretroviral diberikan segera setelah infeksi, obat tersebut dapat mengurangi jumlah sel yang terinfeksi secara drastis. Namun bagi sebagian besar orang yang terinfeksi namun tidak menerima obat dari awal, strategi terapi antiretroviral baru sedang dikembangkan.

Salah satunya disebut strategi “shock and kill”. Strategi ini akan membangunkan sel-sel laten dan membuatnya menyerang sel-sel. Namun dengan begitu sel-sel tersebut menjadi peka terhadap obat antiretroviral. Pada saat yang sama, strategi tersebut harus mencakup cara untuk meningkatkan sistem daya tahan tubuh sehingga bisa menyerang virus.

Sampai obat HIV ditemukan, ART tetap menjadi senjata utama untuk melawan HIV, dan studi baru menunjukkan bahwa semakin cepat pengobatan tersebut dimulai, semakin baik. Riset untuk vaksin HIV juga terus berlanjut. Vaksin atau penyembuhan HIV belum diharapkan akan ditemukan dalam waktu dekat.

Sumber :  http://www.voaindonesia.com

" HIV dapat berkembang pada 
jaringan otak, 
kelenjar getah bening,
 usus dan 
saluran kelamin. "

CARA MENCEGAH HIV SETELAH BERHUBUNGAN


http://www.terapihiv.com/2015/12/testimoni-bocah-penderita-hiv-yang.html
SUDAH TERBUKTI 100% BERHASIL
Ramuan kami mampu untuk membantu pencegahan penyakit HIV


Cara mencegah hiv setelah berhubungan intim BERESIKO, apalagi anda telah berhubungan dengan penderita HIV.  Setelah berhubungan beberapa hari timbul gejala gejala tertular hiv seperti flu, kondisi badan mudah lemah, sakit kepala, badan bagian dalam terasa hangat (mriyang) dan setelah di cek antihiv hasil masih " Non reaktif " maka sebaiknya SEGERA DI CEGAH, jangan menunggu hasil antihiv " Reaktif " kemudian  baru di lakukan pengobatan maka anda TERLAMBAT.


Sebab hasil antihiv “ non reaktif “ berarti ada 2 kemungkinan
  1. Virus HIV memang tidak ada di dalam tubuh atau
  2. Virus HIV “ ADA “ hanya jumlahnya sedikit ( tidak terdeteksi ) sehingga belum terbentuk ANTIBODI ( Non Reaktif )
Pada saat virus masih sedikit, inilah saat yang paling tepat untuk di lakukan TINDAKAN TERAPI PENCEGAHAN agar terhindar dari Penyait HIV yang sesungguhnya.
Stop hiv.png

TERAPI PENCEGAHAN HIV
sampai dengan MEI 2018 SUDAH TERBUKTI 100% berhasil


sekali lagi  JANGAN menunggu hasil antihiv " Reaktif “ anda akan terlambat


INGAT  !!!!
Mencegah lebih baik dari pada mengobati


  • Terapi pencegehan HIV tidak cukup hanya meningkatkan daya tahan tubuh tetapi perlu pengobatan secara menyeluruh. dengan ramuan khusus kami Insha Allah mampu memberantas virus hiv secara total.
  • Lamannya terapi pencegahan 1 sd 3 bulan tergantung kondisi pasien. setelah 3 bulan silahkan cek antihiv ulang.


Demikian semoga kesembuhan anda karena hidayah dan pertolongan Allah semata


"Dan apabila aku sakit, Dia-lah(ALLAH)Yang menyembuhkan aku"
(QS. Asy-Syu’araa’, 26:80)


"Sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan penyakit
kecuali Dia turunkan pula obatnya bersamanya.
Hanya saja tidak mengetahui orang yang tidak mengetahuinya
dan mengetahui orang yang mengetahuinya"
(HR.Ahmad 1/377, 413 dan 453)


Yakin lah bahwa Allah pasti menurunkan obatnya


KONSULTASI  
Tabib Masrukhi   0823-3222-2009

info lengkap  klik disini






contoh hasil antihiv 0,07 di nyatakan non reaktif


TESTIMONI

Pasien bernama Bpk Leo xxxxxx xxxxx dari jogjakarta , sering sekali berhubungan beresiko, kapan tertularnya tepatnya tidak di ketahui karena sering nya berhubungan dengan WTS. ahir ahir ini akhir akhir ini beliau jadi sering demam, batuk batuk dan cepat lelah /mriyang ( seperti panas dalam). sudah berobat ke dokter dan di tes ANTIHIV, hasilnya " non reaktif ", dan di minta cek ulang 3 bulan lagi.
Beliau sangat gelisah 
Setelah berobat ke tempat kami obati dalam hitungan hari terjadi perubahan yang luar biasa. kini badan fit kembali sudah beraktifitas seperti sediakala. 

Disclaimers : Hasil yang di dapatkan masing-masing orang dan waktu yang di butuhkan setiap orang berbeda-beda

Penjelasan lengkap HIV AIDS

Hasil gambar untuk terapi hiv aids


Apa itu HIV
Human Immunodeficiency Virus adalah virus penyebab melemahnya sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini berada dalam cairan tubuh manusia seperti darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Tidak semua cairan dalam tubuh manusia memiliki HIV. Ada juga yang tidak berpotensial yaitu cairan keringat, air liur, air mata dan lain-lain.
Penyakit HIV AIDS termasuk penyakit yang sangat membahayakan bagi manusia. Karena penyakit ini  menyerang sistem tubuh manusia. Dalam sistem tubuh manusia, terdapat sel yang melawan virus yang masuk ke dalam tubuh manusia, sel tersebut memiliki CD4. CD4 berfungsi untuk melawan berbagai macam infeksi yang ada. Jadi walau banyak infeksi dari berbagai sumber, kita tidak setiap saat menjadi sakit, ini dikarenakan CD4 masih bisa berfungsi dengan semestinya untuk melawan berbagai infeksi ini. Namun jika CD4 berkurang, mikroorganisme yang patogen di sekitar kita akan dengan mudah masuk dalam tubuh manusia dan menimbulkan penyakit. Virus HIV inilah yang menyerang CD4 sehingga berkurang dan menyebabkan sistem imun tubuh manusia menurun.
Jadi, Apakah apabila virus HIV dalam tubuh saya berkurang, maka CD4 saya pun akan naik?
Satu hal yang harus kami tegaskan di sini adalah, CD4 tidak di hasilkan oleh obat-obatan (baik itu medis ataupun tradisional). CD4 yang berada dalam tubuh kita di hasilkan oleh tubuh kita sendiri dari asupan makanan dan minuman yang bergizi. Sehingga, jangan heran apabila banyak kasus yang jumlah virus HIV pada pasien ODHA turun akan tetapi nilai CD4 pada tubuhnya juga turun. Kenapa? Karena penurunan dan kenaikan jumlah CD4 bukan hanya karena faktor kepatuhan pasien meminum obat saja, akan tetapi akan terpengaruh juga oleh asupan makanan dan minuman yang bergizi, tingkatan stress si pasien, dll. Akan percuma rasanya apabila ada pasien ODHA rajin meminum obat HIV AIDS akan tetapi dia tidak memperhatikan pola makan dan pola hidup sehatnya. Sehingga sering kali kami tegaskan kepada pasien kami, jaga pola hidup sehat dan makanan anda apabila ingin cepat sembuh!
Infeksi Oportunistik Pasien HIV AIDS
Infeksi oportunistik atau sering disingkat menjadi IO adalah infeksi yang disebabkan oleh organisme yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang normal, tetapi dapat menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang buruk. Infeksi oportunistik ini biasanya hanya menyerang kepada para penderita penyakit HIV. Infeksi oportunistik ini terjadi karena di dalam tubuh kita terdapat banyak kuman misalnya bakteri, protozoa, jamur dan virus. Saat sistem kekebalan seseorang bekerja dengan baik, sistem tersebut mampu mengendalikan kuman-kuman ini. Tetapi bila sistem kekebalan dilemahkan oleh virus HIV atau oleh beberapa jenis obat, kuman ini mungkin tidak terkuasai lagi dan dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Berikut ini beberapa IO yang paling umum, berbarengan dengan penyakit yang biasa disebabkannya, dan jumlah CD4 waktu penyakit menjadi aktif:
  • Pneumonia pneumocystis (PCP) adalah infeksi jamur yang dapat menyebabkan pneumonia (radang paru) yang gawat. Rentang CD4: di bawah 200. Sayangnya PCP tetap menjadi IO yang agak umum pada orang yang belum diketahui HIV.
  • Dua macam virus herpes simpleks dapat menyebabkan herpes pada mulut atau kelamin. Ini adalah infeksi yang agak umum, tetapi jika kita terinfeksi HIV, perjangkitannya dapat jauh lebih sering dan lebih berat. Penyakit ini dapat terjadi pada jumlah CD4 berapa pun.
  • Virus sitomegalia (CMV) adalah infeksi virus yang terkadang menyebabkan penyakit mata yang dapat menimbulkan kebutaan.
  • Tuberkulosis (TB) adalah infeksi bakteri yang menyerang paru, dan dapat menyebabkan meningitis (radang pada sistem saraf pusat). Rentang CD4 untuk TB dapat menimbulkan penyakit dengan jumlah CD4 berapa pun.
  • Kandidiasis adalah infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, atau vagina. Rentang CD4 dapat terjadi bahkan dengan CD4 yang agak tinggi.
  • Mycobacterium avium complex (MAC) adalah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan demam berulang, seluruh badan terasa tidak enak, masalah pencernaan, dan kehilangan berat badan yang berlebihan.
  •  Sirosis atau pengerasan hati akibat virus hepatitis B atau Hepatitis C.
Penularan Penyakit HIV AIDS
ada banyak cara penularan HIV AIDS pada seseorang, namun yang paling umum adalah :
  • Hubungan seksual. Orang yang punya penyakit infeksi jika memiliki luka atau ada cairan dari tubuh yang keluar maka bisa 10 kali menularkan potensi HIV kepada pasangannya lewat hubungan seks. Perilaku gonta-ganti pasangan seks tanpa menggunakan kondom juga sangat berisiko. Lakukanlah hubungan seks yang aman.
  • Penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi oleh pemakai narkoba atau perawatan kesehatan. Jarum suntik yang sudah dipakai bisa mengandung cairan dari pemakainya. Kebiasaan seperti ini yang banyak digunakan pecandu narkoba.
  • Transfusi darah. Penularan melalui transfusi darah risikonya sangat tinggi, maka itu bank darah biasanya akan mengecek berulang-ulang pada darah yang digunakan pasien melalui skrining yang ketat.
  • Dari ibu kepada bayinya. Ibu hamil yang punya penyakit HIV berisiko tinggi menularkan ke bayinya saat masa hamil, bersalin dan menyusui. Penularan HIV dari ibu hamil ke anak bisa terjadi karena infeksi melewati plasenta, saat proses persalinan atau menyusui. Sumber infeksi ini bisa dari darah ibu, plasenta, cairan amnion dan ASI. Kemungkinan bayi tertular HIV dari ibunya pada masa kehamilan adalah 15-20 persen. Sedangkan pada saat kelahiran 10-15 persen, dan pada saat menyusui adalah 15-20 persen.
Gejala Penyakit HIV AIDS
Berikut adalah beberapa gejala seseorang positif terkena HIV, antara lain:
  • Demam
Salah satu tanda-tanda pertama adalah demam ringan, sampai sekitar 39 derajat C (102 derajat F).
  • Kelelahan
Respon inflamasi yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh juga dapat menyebabkan lelah dan lesu. Kelelahan dapat menjadi tanda awal dan tanda lanjutan dari HIV.
  • Pegal, nyeri otot dan sendi, pembengkakan kelenjar getah bening
Sering menyerupai gejala flu, mononucleosis, infeksi virus atau yang lain, bahkan sifilis atau hepatitis. Hal tersebut memang tidak mengherankan. Banyak gejala penyakit yang mirip bahkan sama, termasuk nyeri pada persendian dan nyeri otot, serta pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Mual, muntah dan diare
Sekitar 30 hingga 60 persen dari orang dengan HIV memiliki gejala jangka pendek seperti mual, muntah, atau diare pada tahap awal HIV. Gejala tersebut juga dapat muncul sebagai akibat dari terapi antiretroviral, biasanya sebagai akibat dari infeksi oportunistik.
  • Penurunan berat badan
Jika penderita HIV sudah kehilangan berat badan, berarti sistem kekebalan tubuh biasanya sedang menurun.
  • Batuk kering
Batuk kering dapat merupakan tanda pertama seseorang terkena infeksi HIV. Batuk tersebut dapat berlangsung selama 1 tahun dan terus semakin parah.
  • Pneumonia
Batuk dan penurunan berat badan juga mungkin pertanda infeksi serius yang disebabkan oleh kuman yang tidak akan mengganggu jika sistem kekebalan tubuh bekerja dengan baik. Pneumonia merupakan salah satu infeksi oportunistik, sedangkan yang lainnya termasuk toksoplasmosis, infeksi parasit yang mempengaruhi otak, cytomegalovirus, dan infeksi jamur di rongga mulut.
  • Keringat malam
Sekitar setengah dari orang yang terinfeksi HIV akan berkeringat di malam hari selama tahap awal infeksi HIV. Keringat malam terjadi bahkan saat tidak sedang melakukan aktivitas fisik apapun.
  • Infeksi Jamur
Infeksi jamur yang umum pada tahap lanjut adalah thrush, infeksi mulut yang disebabkan oleh Candida, yang merupakan suatu jenis jamur. Candida merupakan jamur yang sangat umum dan salah satu yang menyebabkan infeksi jamur pada wanita. Candida cenderung muncul di rongga mulut atau kerongkongan, sehingga akan sulit untuk menelan.
  • Herpes mulut dan herpes kelamin
Cold sores (herpes mulut) dan herpes kelamin (herpes genital) dapat menjadi tanda dari stadium infeksi HIV. Herpes tersebut juga dapat menjadi faktor risiko untuk tertular HIV. Karena herpes kelamin dapat menyebabkan borok yang memudahkan virus HIV masuk ke dalam tubuh selama hubungan seksual. Orang-orang yang terinfeksi HIV juga cenderung memiliki risiko tinggi terkena herpes karena HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh.
  • Ketidakteraturan menstruasi
Infeksi HIV tahap lanjut tampaknya dapat meningkatkan risiko mengalami ketidakteraturan menstruasi, seperti periode yang lebih sedikit dan lebih jarang. Perubahan tersebut mungkin lebih berkaitan dengan penurunan berat badan dan kesehatan yang buruk dari wanita dengan tahap akhir infeksi HIV.
Tes Laboratorium Penyakit HIV
Terdapat beberapa jenis tes laboratorium yang digunakan untuk memonitor HIV. Keempat tes yang paling umum adalah viral load, jumlah CD4, tes darah lengkap dan tes kimia darah. Keempat jenis tes ini adalah tes darah dan merupakan tes paling komprehensif yang ada untuk memonitor kesehatan seeorang dengan HIV.
  • Viral load
Tes ini dilakukan untuk mengukur jumlah HIV dalam darah (kopi/mL). Terdapat dua jenis tes viral load: polymerase chain reaction (PCR) atau branched DNA (b-DNA). Dari ringkasan hasil tes anda dapat mengetahui jenis tes yang digunakan. Walaupun kedua tes ini memberikan kesimpulan yang hampir sama, hasil tes dari dua jenis tes laboratorium ini tidak sebanding. Karenanya, walaupun hasil kedua tes tersebut pada dasarnya memberikan informasi yang sama, sangatlah penting untuk hanya menggunakan salah satu agar memberikan perbandingan yang konsisten.
  • Jumlah CD4
Tes ini mengukur jumlah sel CD4 (T sel) dalam tubuh anda, berdasarkan kesehatan sistem kekebalan tubuh anda. Fokus dari tes ini adalah untuk mengukur jumlah CD4 absolut. Jumlah CD4 absolut adalah jumlah sel CD4 yang ada dalam sistim kekebalan tubuh anda.
  • Tes darah lengkap
Tes ini mengukur tiap komponen dalam darah diantaranya mengukur jumlah sel darah putih, hemoglobin, hematocrit dan platelet dalam darah.
  • Skrining kimia darah
Tes ini merupakan skrining umum untuk mengukur apakah organ-organ tubuh anda (jantung, hati, ginjal, pankreas), otot dan tulang, bekerja dengan benar dengan mengukur kimia-kimia tertentu dalam darah. Salah satu fokus terpenting dalam tes ini adalah monitor ensim hati. Hati merupakan organ tubuh penting karena hati membantu memproses obat-obatan yang dikonsumsi oleh pasien.

Disclaimer :

Untuk Hasil Sembuh Fungsional Permanen Umumnya di butuhkan pengobatan selama 3-6 bulan pengobatan. Faktor kondisi tubuh seseorang dan suport keluarga sangat berpengaruh terhadap reaksi kesembuhan. Simpanlah alamat & nomor HP kami 082332222009