“Dan apabila aku sakit. Dialah (Allah) yang menyembuhkanku” (As Syu’araa: 80)
Slide 1 Code Start -->

ODHA dengan Infeksi Oportunis : Dermatitis Kronis dan SGB

Perbaikan yang begitu cepat hanya dalam waktu 1 bulan pengobatan. Alhamdulllah

Control Keberadaan Virus HIV

Sangat penting di lakukan Kontrol VL selama Pengobatan Kami

Rasulullah ï·º
“Setiap penyakit ada obatnya, dan bila telah ditemukan dengan tepat obat suatu penyakit, niscaya akan sembuh dengan izin Allah”

FAKTA VIRUS HIV adalah rekayasa


Bismillah…
Berawal dari review saya tentang novel CODEX: Konspirasi Jahat Di Atas Meja Makan Kita. Di cover belakang tertulis:
DEPOPULATION PROGRAM ADALAH NYATA!
…….
Tahukah Anda jika HIV sengaja diciptakan untuk memusnahkan etnis asli Afrika?
……..
Kemudian mas Wikan memberikan pertanyaan yang bagus:
Wikan said:
kalau AIDS buat membasmi orang Afrika, kenapa orang Amerika dan orang di lain benua juga kena?
Karena terlalu panjang penjelasannya, maka saya buka thread baru, dengan jawaban sebagai berikut:
WHO tahun 2008 mencatat jika di benua Afrika sekurangnya ada 40 jutaan orang terjangkit HIV. Ini menurut data resmi, sedangkan semua orang tahu jika angka di lapangan bisa lebih banyak dua atau tiga kali dari data resmi. Di dunia ini, HIV memang dikenal sebagai pembunuh nomor satu orang-orang kulit hitam. Dalam perkembangan penelitian, banyak saintis dunia yang mengatakan bahwa HIV sengaja diciptakan untuk pemusnahan massal, siapa yang mengatakan:
[1] Doktor Mangari Waathai, Doktor Biologi peraih Nobel di tahun 2004, yang dengan tegas menyatakan jika HIV merupakan senjata biologi yang sengaja diciptakan untuk menghabisi satu etnis manusia. Sejarah HIV tidak berawal dari monyet-monyet yang hidup di Afrika lalu menulari manusia. Ini dusta besar orang-orang Barat. Sebagai orang Afrika, Mangari Waathai mengaku jika kaumnya telah berabad-abad silam hidup berdampingan dengan monyet-monyet di alam liar, namun dahulu tidak ada yang namanya HIV.
Referensi:
[2] Jacob Segal, Profesor Biologi di Humboldt University Jerman, yang berjudul “AIDS: USA Home-made Evil”. Dalam tulisannya, Segal meyakini jika Virus HIV berawal bukan dari Afrika, tapi dari Fort Detrick-Maryland, fasilitas penelitian senjata kimia dan biologi rahasia yang dimiliki Pentagon yang didanai Rockefeller, CIA, dan National Institute of Health; dengan cara menggabungkan genom viral dari VISNA dan HTLV-1, karena keduanya nyaris identik dengan genom HIV. Tulisannya bisa dibaca di Journal Science 1985 (227: 173-177) atau Conspiracy theories in American history: an encyclopedia, Volume 1, by Peter Knight, hal 43 dari 299.
[3] Profesor Willace L. Pannier yang meninggal baru-baru ini mengetahui semua itu dan dia juga meninggalkan catatannya tentang fakta di sekitar HIV. Berita kematiannya di sini. Kematiannya termasuk misterius seperti halnya para saintis lainnya yang juga masih misterius penyebab kematiannya. Baca: Highly Suspicious Deaths Of A Statistically Impossible Amount Of Top Scientists.
Tulisan di bawah ini meng-quote Novel “Codex: Konspirasi Jahat di atas Meja Makan Kita”, hal 381-384, diceritakan bahwa pemeran utama menyebarkan bocoran catatan-catatan rahasia ke dunia internet (semacam wikileaks), yang membuat CIA (Unit Disinformasi) bekerja keras membuat informasi tandingan.
———- start quote ———-
Inilah catatan-catatan yang dibuat Willace L. Pannier di sela-sela kesibukannya bergabung dengan tim khusus di Laboratorium Fort Detrick, AS.
“HIV merupakan istilah baru bagi virus lama bernama SV40. Ini adalah nama bagi salah satu dari sejumlah organisme viral andalan yang telah diisolasi oleh seksi virus di Fort Detrick. SV40 dapat dijadikan sebagai virus yang mampu menyerang dan menghancukan sistem kekebalan tubuh manusia. Semua ini digagas oleh orang-orang seperti Prescott Bush, Harriman, Rockefeler, dan sekutu The New World Order lainnya, yang sepakat menjalankan agenda Eugenics Movement sejak awal tahun 1900-an”.
Eugenics Movement merupakan gerakan rasialis untuk memperbanyak ras manusia superior (kulit putih, mata biru, dsb), dan menghancurkan ras manusia yang dianggap inferior (kulit berwarna, lemah fisik, cacat, dsbnya). Gerakan ini secara nyata telah dipraktekkan Adolf Hitler dengan NAZI-nya dalam PD II. Keluarga Harriman pada tahun 1910 mendanai Eugenics Record Office di Cold Spring Harbor, NY, dimana salah satu produknya adalah Human Genome Project.
Pannier memaparkan bahwa ada satu nama yang erat dengan sejarah HIV itu sendiri yakni Doktor Hilary Koprowski, seorang Yahudi Polandia. Koprowski lahir di Warsawa, 5 Desember 1916 yang kemudian dikenal dunia sebagai pakar imunologi dan juga pakar virus. Riwayat hidup Koprowski jelas-jelas membuktikan jika NAZI memang berkolaborasi dengan sejumlah elit Yahudi. Ketika NAZI menyerang Polandia di tahun 1939, NAZI mengizinkan Koprowski untuk meneruskan pendidikannya hingga meraih gelar dokter. Atas izin NAZI pula dia meninggalkan Polandia dan pindah ke Italia, negeri sekutu NAZI. Dari Italia, Koprowski pergi ke Brazil untuk meneliti penyakit kuning dan virus-virus neotropik dengan dana dari Rockefeller Foundation.
Di tahun 1957, Koprowski melakukan percobaan vaksin polio di Afrika. Koprowski menggunakan tisu ginjal monyet yang telah dipaparkan virus SV40 dan menginjeksi vaksin yang telah terkontaminasi tersebut kepada ribuan orang Negro Afrika. (Buku “The Dark River: A Journey to the Source of HIV and AIDS”; dan buku “Deadly Mist, Upaya Amerika Merusak Kesehatan”). Walau mengakui hal ini, namun Koprowski menolak jika dikatakan telah menciptakan virus HIV. (sumber: Hilary Koprowski: AIDS and the Polio Vaccine).
Walau demikain bukti-bukti di lapangan telah menunjukkan jika titik awal epidemi AIDS memang berasal dari Afrika Tengah, lokasi yang sama ketika Koprowski melakukan vaksinasi polio terhadap lebih dari 300 ribu orang negro Afrika di tahun 1957 hingga 1960.
Dalam catatan akhirnya tentang HIV-AIDS, Pannier menulis:
“Sudah menjadi strategi kelompok elit ini sejak dulu untuk bermain di dua kaki: Menciptakan penyakit, dan menciptakan obatnya. Namun tak jarang obat yang diciptakan ternyata malah memperkuat penyakit tersebut sehingga pasien akan memerlukan obat lain yang jauh lebih kuat dan menyebabkan dia ketergantungan obat-obatan medis. Mereka menciptakan banyak pelanggan dari usaha jahat ini.”
“HIV dan AIDS diciptakan oleh konspirasi jahat keluarga Harriman, Rockefeller, dan Bush. Ketiganya kuliah di Yale University dan bergabung dalam komunitas penyembah Lucifer Universitas Yale bernama “The Skull and Bones Brotherhood”. Dan faktanya, Universitas Yale adalah pemegang hak paten atas salah satu obat utama HIV yang dikenal dengan istilah d4t atau Zerit yang ditemukan awal 1990-an, dan menunjuk Bristol Myers untuk memproduksi dan memasarkannya. Dari obat ini saja, Yale menerima royalti sebesar US $328 juta. Padahal, Zerit tidak menghilangkan HIV namun hanya memperpanjang usia sehingga orang yang menderita HIV dapat menularkannya dan “merekrut” banyak calon pelanggan obat-obatan mereka.
———- end quote ———-
Sebagai rujukan tambahan, silakan lihat video dokumenter: IN LIES WE TRUST.
Film karya Sir Leonard George Horowitz tentang sejarah bioterorism, termasuk bagaimana AIDS dan vaksin-vaksin jahat itu sengaja diciptakan, juga peran CIA serta media propaganda Hollywood. Video In Lies We Trust ini berdurasi 2 jam 30 menit. Video ini semakin meyakinkan saya bahwa kejahatan bioterorism adalah NYATA.




Fight For Freedom!
Salam hangat tetap semangat,
Iwan Yuliyanto
28.12.2010

di copi dari :  http://iwanyuliyanto.co/2010/12/28/benarkah-virus-hiv-sengaja-diciptakan/

Penyebab Ratusan HIJABer kota Batang Jawa Tengah terinfeksi HIV


TEMPO.CO Bangkalan: Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa mengatakan sebanyak 564 perempuan di Kota Batang, Jawa Tengah, positif terinfeksi penyakit HIV-Aids. Yang mengejutkan, kata Khofifah, 90 persen dari para perempuan tersebut adalah perempuan berhijab.


Menurut Khofifah, setelah didata, para perempuan malang itu bukanlah wanita nakal semacam pekerja seks. "Mereka itu ternyata adalah para ibu rumah tangga, perempuan solehah," kata Khofifah saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Anwar, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Ahad, 7 Juni 2014.


Setelah diteliti, kata Khofifah, para perempuan di Batang itu tertular penyakit HIV/ AIDS dari suami mereka. "Jadi kalau suami punya istri solehah, maka suami juga harus soleh," kata Khofifah.


Karena itu, Khofifah memastikan secara perlahan akan menutup tempat lokalisasi di Indonesia. Salah satu wilayah yang jadi fokus Khofifah adalah wilayah Jawa Timur. 


Data Kementerian Sosial menyebutkan para pengungsi lokalisasi di Jawa Timur terbanyak di Indonesia. "Besok, saya akan menutup lokalisasi di Ponorogo," ujar Khofifah.


Lokalisasi di Ponorogo, ungkap Khofifah, adalah lokalisasi ke-13 yang ditutup di Jawa Timur.

sumber : http://nasional.tempo.co/read/news/2015/06/08/058672908/ratusan-hijaber-terinfeksi-hiv-aids-ini-penyebabnya

Pengobatan Alternatif HIV AIDS

Pengobatan Alternatif HIV AIDS, Jika ODHA selama ini di haruskan minum ARV seumur hidup dengan segala efek samping nya, atau ODHA merasa bosan dengan pengobatan seumur hidup, maka jalan lain hanya pengobatan ALTERNATIF

Banyak pengobatan alternatif di internet di tawarkan. namun sebaiknya pertimbangkan lebih matang sebelum meninggalkan ART, setidaknya ada bukti TESTIMONI pasien di lihat dari hasil laboratorium. dan LIHAT perbandingan obat kimia ARV dengan obat alami. selanjutnya ODHA lah yang menentukan model pengobatan yang terbaik.

Perbandingan Obat KIMIA ARV dengan Obat ALAMI
ARV
OBAT ALAMI
Tidak bisa menyembuhkan AIDS.
Bisa menyembuhkan AIDS.
Karena tidak bisa menyembuhkan, maka harus dikonsumsi seumur hidup.
Ketika sudah sembuh, Odha bisa stop pengobatan.
“Memperbudak” Odha SEUMUR HIDUP dengan kewajiban jadwal ketatnya yang harus dikonsumsi tepat waktu.
Tidak memperbudak Odha seumur hidup karena jadwal konsumsinya fleksibel.
Bahan kimia tidak ramah lingkungan yang penuh dengan efek samping.
Bahan alami ramah lingkungan dan pada umumnya tanpa efek samping.
Mikroba makin kebal atau resisten walaupun dikonsumsi dengan jadwal yang benar.
Tidak akan menimbulkan resistensi walaupun jadwalnya fleksibel.
Tidak aman jika dikonsumsi dalam jangka panjang, apalagi untuk seumur hidup.
Aman jika dikonsumsi dalam jangka panjang, apalagi jenis suplemen, sangat aman dikonsumsi seumur hidup untuk mempertahankan kesehatan.
(NCBI, Oxford Med Journal, Medindia, Healindonesia)
sumber: www.lintas.me/go/memobee.com/aids-denialist-menguak-mafia-kesehatan-pada-kasus-hivaids

KIRIM TESTIMONI HIV AIDS

Untuk Pasien Kami 
Terimakasih mau berbagi pengalaman 
Testimoni anda sebagai suport sesama dan sebagai sarana Ibadah
Identitas Kami Rahasiakan



HIV, Metode Pengobatan HIV yang seharusnya menurut Penemu Virus HIV

Dokter Luc Montagnier (seorang ilmuwan dan ahli virologi prancis yang pertama kali berhasil mengisolasi virus HIV dari darah seorang yang terinfeksi HIV yang menjadi penyebab AIDS). Dari sinilah dr. Luc Montagnier dan ilmuwan-ilmuwan lain dapat membuat rekaman cara perkembangbiakan virus HIV.

Keberadaan Virus HIV dapat dilihat melalui pemeriksaan NAT (Nucleic Acid Test). Test ini langsung membaca keberadaan DNA atau RNA virus HIV. Jika Virus HIV tidak exist, maka DNA virusnya tidak akan ditemui. Dan Hasil pemeriksaan NAT akan menunjukkan hasil Negatif (tidak ditemukan DNA/RNA Virus).
Luc Montagnier, penemu HIV itu sendiri, pada tanggal 10 Desember 2009, berkata bahwa:
"HIV sebenarnya bisa hilang dengan perbaikan nutrisi (pengobatan alami)".
Lalu, apakah nutrisi itu ? Definisi nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan manusia, untuk menormalkan fungsi dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan tubuh. 


GEJALA AWAL HIV AIDS

Banyak orang dengan HIV Positif  tidak memiliki gejala selama beberapa tahun, sedangkan yang lain mungkin mengalami gejala mirip flu, biasanya dua sampai enam minggu setelah terkena virus. 
Gejala-gejala dapat bertahan hingga empat minggu.
Gejala awal infeksi HIV dapat mencakup:

  • demam
  • panas dingin
  • nyeri sendi
  • sakit otot
  • sakit tenggorokan
  • berkeringat (terutama pada malam hari)
  • pembengkakan kelenjar
  • ruam merah
  • kelelahan
  • lesu
  • penurunan berat badan
Infeksi HIV tidak bergejala

Dalam banyak kasus, setelah gejala awal hilang, tidak akan ada gejala yang lebih lanjut selama bertahun-tahun. Selama waktu ini, virus membawa pada pengembangan dan merusak sistem kekebalan tubuh. Proses ini dapat memakan waktu hingga 10 tahun dan ia tidak mengalami gejala, merasa baik dan tampak sehat.

Infeksi HIV stadium


Jika tidak diobati, HIV melemahkan kemampuan untuk melawan infeksi. Ia menjadi rentan terhadap penyakit serius. Jika sudah memasuki tahapan ini, maka inilah yang disebut AIDS.

Tanda dan gejala infeksi HIV stadium mungkin termasuk:

  • penglihatan kabur
  • diare, yang biasanya terus-menerus atau kronis
  • batuk kering
  • demam di atas 37C (100F) berlangsung selama berminggu-minggu
  • berkeringat di malam hari
  • kelelahan permanen
  • sesak napas
  • kelenjar bengkak yang berlangsung selama berminggu-minggu
  • penurunan berat badan
  • bintik-bintik putih di lidah atau mulut
Selama infeksi HIV stadium akhir, risiko mengidap penyakit yang mengancam jiwa jauh lebih besar. Contoh termasuk:

  • esofagitis (radang selaput ujung bawah kerongkongan)
  • infeksi pada sistem saraf (meningitis aseptik akut, subakut ensefalitis, neuropati perifer)
  • pneumonia
  • beberapa jenis kanker, seperti sarkoma kaposi, kanker serviks invasif, kanker paru-paru, karsinoma rektal, karsinoma hepatoseluler, kanker kepala dan leher, kanker sistem kekebalan yang disebut limfoma
  • toksoplasmosis (penyakit yang disebabkan oleh parasit yang menginfeksi otak. Hal ini juga dapat menyebabkan penyakit pada mata dan paru-paru)
  • tuberkulosis
Penyakit-penyakit yang mengancam jiwa sepertii diatas dapat dikontrol dan diobati dengan pengobatan HIV yang tepat.
Apa perbedaan antara HIV dan AIDS ?
HIV adalah virus yang menyerang sel-T dalam sistem kekebalan tubuh.
AIDS adalah sindrom yang muncul dalam stadium lanjut infeksi HIV.
HIV adalah virus.
AIDS adalah kondisi medis.
Infeksi HIV menyebabkan penyakit AIDS. Namun, adalah mungkin untuk terinfeksi HIV tanpa terkena AIDS. Tanpa pengobatan, infeksi HIV akhirnya akan berkembang menjadi AIDS.
Tes HIV dapat mengidentifikasi infeksi pada tahap awal. Hal ini memungkinkan pasien untuk melakukan pencegahan untuk menunda/memperlambat virus berkembang.
Pasien AIDS masih memiliki virus HIV dan masih menular. Seseorang dengan AIDS dapat menularkan HIV kepada orang lain.
Apa saja tanda dan gejala HIV/AIDS?
Yang dimaksud tanda adalah sesuatu dimana orang lain selain pasien dapat mendeteksi, seperti pembengkakan, ruam, atau mengubah warna kulit. Gejala adalah sesuatu yang hanya pasien bisa merasakannya dan menggambarkannya, seperti sakit kepala, kelelahan, atau pusing.

Gejala AIDS

Dalam sebagian besar kasus, gejala HIV adalah hasil dari infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan parasit. Kondisi ini biasanya tidak terjadi pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat, yang melindungi tubuh terhadap infeksi.
Apa yang menyebabkan HIV/AIDS?
Laju perkembangan HIV bervariasi antara individu dan tergantung pada banyak faktor (usia pasien, kemampuan tubuh untuk bertahan melawan HIV, akses ke perawatan kesehatan, adanya infeksi, warisan genetik orang yang terinfeksi, ketahanan terhadap jenis tertentu HIV).

HIV dapat ditularkan melalui:
Transmisi seksual. Hal ini dapat terjadi ketika ada kontak seksual dengan sesorang yang terinveksi HIV. Hal ini dapat terjadi saat berhubungan seks tanpa kondom, termasuk seks vagina, seks oral dan anal seks atau berbagi mainan seks dengan seseorang yang terinfeksi HIV.
Penularan perinatal. Ibu dapat menularkan infeksi tersebut kepada anaknya selama proses persalinan, kehamilan, dan juga melalui menyusui.
Transmisi darah. Risiko penularan HIV melalui transfusi darah saat ini sangat rendah di negara maju berkat ketelitian dan tindakan pencegahan yang lebih baik. Di antara pengguna narkoba, berbagi dan menggunakan kembali jarum suntik terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi HIV sangat berbahaya.
Berkat prosedur perlindungan yang ketat risiko infeksi HIV bagi para pekerja kesehatan adalah rendah.
ISeseorang yang memasang rajah dan tindik juga berisiko dan harus sangat berhati-hati. Ini beresiko pemasang juga.
Mitos
Ada banyak kesalahpahaman tentang HIV dan AIDS. Ada beberapa faktor yang dianggap bisa menularkan HIV namun ini hanyalah mitos, alias tidak benar:

  • berjabat tangan
  • memeluk
  • berciuman
  • bersin
  • menyentuh kulit yang tak luka
  • menggunakan toilet yang sama
  • menggunkan handuk yang sama
  • menggunakan sendok garpu yang sama
  • atau bentuk lain dari "kontak biasa"
Bagaimana HIV/AIDS didiagnosis?
Kebijakan Pemerintah diagnose di tegakan / di pastikan hanya dengan pemeriksaan darah ANTI HIV.
Diagnosa bisa dilakukan dengan tes darah pada layar khusus untuk virus.
Jika virus HIV telah ditemukan, hasil tes adalah "positif". Darah kembali diuji beberapa kali sebelum hasil positif diberitahukan kepada pasien.
Bagi mereka yang telah menjalani tes darah beberapa kali dengan hasil positif, mereka akan diminta untuk menjalani beberapa tes lain untuk melihat bagaimana infeksi telah berkembang, dan juga untuk memutuskan kapan harus memulai pengobatan.
Semakin HIV lebih awal terdeteksi, semakin besar kemungkinan pengobatan akan berhasil. Juga, tindakan dapat diambil untuk mencegah penyebaran virus kepada orang lain.

Tes HIV dan CD4

Anti-HIV

HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terinfeksi oleh berbagai jenis kuman. Individu terinfeksi HIV akan mengalami beberapa tahap fase yaitu fase akut, fase laten, dan AIDS.
Pada umumnya, antibodi HIV terbentuk sekitar 3-6 minggu setelah terinfeksi, atau pada individu dengan pembentukan antibodi yang lambat, antibodi HIV baru terbentuk setelah 3-6 bulan terinfeksi.
Manfaat Pemeriksaan:
Memastikan apakah individu terinfeksi HIV atau tidak dengan cara mendeteksi antibodi terhadap HIV dan sebagai uji skrining darah atau organ.

Fakta tentang tes HIV

  • Tes HIV dilakukan untuk mendiagnosis mereka yang baru terinfeksi, untuk mengidentifikasi infeksi yang sebelumnya tidak dikenal, dan untuk meringankan pikiran orang-orang yang tidak terinfeksi.
  • Tes HIV harus menjadi bagian rutin dari praktek medis.
  • Sangat penting untuk melakukan tes hiv pada wanita hamil untuk mengurangi penularan HIV dari ibu ke bayi.
  • Tes HIV biasanya dilakukan dengan dua proses. Proses tes HIV pertama adalah untuk menguji antibodi dalam darah atau air liur. Jika tes HIV ini positif, tes HIV kedua disebut Western blot dilakukan untuk memastikan bahwa hasil tes HIV pertama adalah benar.
  • Jika hasil kedua tes HIV(antibodi dan Western blot) adalah positif, kemungkinan > 99% bahwa pasien terinfeksi HIV.
  • Tes HIV mungkin kehilangan beberapa infeksi, sehingga tes HIV menunjukkan hasil negatif palsu. Hal ini sering terjadi segera setelah infeksi ketika antibodi baru mulai terbentuk dan berada pada tingkat yang terlalu rendah untuk dideteksi (dalam ~ empat minggu infeksi). Jadi sangat disarankan untuk melakukan tes HIV secara berkala.
  • Ada tes HIV gratis di setiap negara. Jadi dimanapun anda berada, bukan alasan untuk tidak melakukan tes HIV, karena setiap negara memberikan tes HIV secara cuma - cuma, atau tes HIV gratis

Bagaimana melakukan tes HIV ??

Biasanya tes hiv dilakukan dengan jalan tes darah di puskesmas, rumah sakit, atau klinik.Tes HIV ini dilakukan dengan cara mengambil sample darah pasien. Darah pasien diambil menggunakan jarum suntik sekali pakai, jika tes HIV ini menunjukkan hasil yang positif, maka darah pasien akan diambil sekali lagi, tes HIV akan dilakukan lagi dengan metode tes HIV yang berbeda untuk mendapatkan hasil tes HIV yang lebih akurat. 

Kapan waktu yang tepat untuk tes HIV?

Jika kita terinfeksi HIV, biasanya sistem kekebalan tubuh baru akan membentuk antibodi tiga minggu hingga tiga bulan setelah kita terinfeksi. Masa ini disebut masa jendela. Jadi, jika kita merasa kita terpajan, atau melakukan perilaku berisiko tertular HIV, kita sebaiknya menunggu tiga bulan setelah peristiwa berisiko sebelum kita melakukan tes HIV. Kita juga dapat langsung melakukan tes HIV, dan mengulangi tes HIV tiga bulan setelah peristiwa (bukan setelah tes pertama). Selama masa jendela ini, tes antibodi akan menunjukkan hasil non-reaktif (negatif), tetapi walaupun begitu, jika kita sudah terinfeksi kita dapat menularkan orang lain. Sebetulnya, selama masa awal infeksi ini, daya menular kita paling tinggi sehingga kita lebih mungkin menularkan orang lain kalau kita berperilaku berisiko. Menurut pedoman Kemenkes RI, hasil tes HIV yang non-reaktif tiga bulan atau lebih setelah peristiwa berisiko berarti kita tidak terinfeksi HIV, atau dalam kata lain, kita HIV-negatif.

Saya malu melakukan tes HIV di puskesmas, dapatkah saya tes hiv dirumah?

Bisa, tes HIV sudah bisa dilakukan sendiri dirumah. Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) baru - baru ini menyetujui alat tes hiv dijual bebas. Dengan alat ini semua orang bisa melakukan tes hiv dirumah. Ini merupakan angin segar untuk menghambat penyebaran virus HIV. Semakin dini anda mengetahui status HIV anda,semakin baik
Alat tes HIV yang dijual bebas dipasaran ada 2 jenisnya : 
1. Alat tes HIV Ora Quick: Alat tes HIV di rumah pertama yang diakui oleh FDA. Ora Quick mudah untuk dipergunakan juga sangat dapat diandalkan.
2. Alat tes HIV Icare: Alat tes HIV pribadi ini sangat sensitif, menampilkan hasil dengan cepat serta direkomendasikan oleh USAID.

Penggunaan alat ini sangat mudah, dan hasil yang diperoleh juga cepat. Dalam 20 menit, alat ini sudah bisa memberikan hasil tentang status HIV anda. Jika alat ini menunjukkan hasil yang positif, ada baiknya anda memeriksakan diri ke klinik terdekat untuk mendapatkan penanganan selanjutnya. 

Apa yang harus saya lakukan jika tes HIV saya positif?

Terinfeksi HIV bukanlah vonis mati. AIDS dapat dicegah dengan pengobatan antiretroviral atau ARV. Pengobatan ARV menekan laju perkembangan virus HIV di dalam tubuh sehingga orang dengan infeksi HIV dapat kembali “sehat” atau ‘bebas gejala’. Namun virus HIV masih ada di dalam tubuhnya dan tetap bisa menularkan pada orang lain.
Jadi apakah anda masih memiliki alasan untuk tidak melakukan tes HIV? Jika anda beresiko terinfeksi, segeralah lakukan tes HIV.



CD4
Manfaat Pemeriksaan:
Evaluasi pasien infeksi HIV (sel CD4 < 200/mL mengindikasikan progresi AIDS secara klinis); Evaluasi thymus-dependent atau imunokompeten selular, menentukan T-helper; rasio T-suppressor; studi kelainan limfoproliferatif untuk clonality dan keturunan. Hitung CD4 berguna dalam prediksi secara klinis terjadinya infeksi Cyptosporidium

Disclaimer :

Untuk Hasil Sembuh Fungsional Permanen Umumnya di butuhkan pengobatan selama 3-6 bulan pengobatan. Faktor kondisi tubuh seseorang dan suport keluarga sangat berpengaruh terhadap reaksi kesembuhan. Simpanlah alamat & nomor HP kami 082332222009