“Dan apabila aku sakit. Dialah (Allah) yang menyembuhkanku” (As Syu’araa: 80)
Slide 1 Code Start -->

ODHA dengan Infeksi Oportunis : Dermatitis Kronis dan SGB

Perbaikan yang begitu cepat hanya dalam waktu 1 bulan pengobatan. Alhamdulllah

Control Keberadaan Virus HIV

Sangat penting di lakukan Kontrol VL selama Pengobatan Kami

Rasulullah ﷺ
“Setiap penyakit ada obatnya, dan bila telah ditemukan dengan tepat obat suatu penyakit, niscaya akan sembuh dengan izin Allah”

Cerai Penderita HIV menurut Islam

Bagaimana Menurut Islam Hukum Cerai Karena Penyakit AIDS ?

Bagaimana Menurut Islam Hukum Cerai Karena Penyakit AIDS ?, cerai karena aids, hukum cerai, alasan cerai, faktor yang diperbolehkan bercerai
Tanya : Apakah AIDS dapat dijadikan alasan perceraian menurut perspektif atau pandangan hukum Islam ? (Putra Semarang)

Jawab : Pada dasamya syariat islamiyah mulai dari shalat, zakat, puasa, haji, muamalat, jinayat, sampai munakayat atau pernikahan bertujuan untuk mengatur kehidupan manusia baik sebagai makhluk individual, maupun makhluk sosial dalam hubungannya dengan Allah, antara sesama manusia (lingkungan sosial) dan alam yang muara akhirnya adalah sa’adatu ad-daraini (kebahagiaan dunia dan akhirat). 

Dalam konteks pertanyaan di atas, perlu disinggung terlebih dahulu makna apakah yang terkandung pada syariat penikahan. 

Secara etimologi pernikahan adalah mengumpulkan, sedangkan menutut syara’ mempunyai arti akad yang membolehkan istimta’ (pemenuhan kebutuhan biologis) di antara pasangan suami-istri menurut aturan syara’pula (Al Fiqhu Al-Manhajy).

Kebutuhan bergaul dengan manusia lain dan pemenuhan kebutuhan biologis bagi manusia bukan sekedar watak manusiawi yang tanpa makna. Karena manusia hidup secara totalitas sebagai makhluk individu maupun sosial yang diciptakan oleh Allah lebih sempurna dan mulia. Oleh karena itu untuk menjaga kesempurnaan dan kemuliaannya, Islam memberikan jalan salah satunya berupa syariat pernikahan.

Namun demikian, kita sadar bahwa manusia memiliki kelemahan fisik maupun batin yang dalam pernikahan dapat menjadi cacat bagi pasangan suami istri sehingga berakibat tidak dapat melaksanakan dan menjalankan fungsi-fungsi atau kewajibannya masing-masing.

Menurut ajaran Islam (fikih) ada tujuh macam cacat yang diidentifikasj sebagai cacat penikahan (‘uyubu an-nikah) yang dapat membolehkan suami istri membatalkan pernikahannya atau cerai (fasakh), tiga di antaranya terdapat pada suami dan istri yaitu, sakit jiwa atau gila, barash atau penyakit kulit (belang-belang), judzam (lepra), dan empat cacat yang lain masing-masing dua cacat hanya terdapat pada suami yaitu, ‘unnaji (tidak dapat ereksi), majbub (terpotongnya penis) dan dua cacat yang lain sebaliknya hanya terdapat pada istri yaitu, qarn (tertutupnya alat senggama atau v*g*na) oleh tulang dan rataq (tertutupnya alat senggama oleh daging tumbuh). (Al-Majmu XVII, 435)

Kalau dikaji lebih dalam tujuh cacat di atas, dapat disederhanakan menjadi dua sebab, pertama, cacat yang dapat menjadikan orang lain menghindar (tanfir) karena membahayakan (adh-dharar) atau merasa risih sehingga mengganggu eksistensi manusia sebagai makhluk sosial. Dalam terminologi fikih disebutkan tiga cacat (sakit jiwa, barash, judzam) yang kedua, cacat yang dapat menghalangi pemenuhan kebutithan biologis yang menjadi tujuan utama (maqasid al-a’zham) dari perkawinan itu sendini yaitu jima’(istimta) atau hubungan s*ks*al. Ini berarti mengurangi fitrah manusia sebagai mahluk individu yang membutuhkan kepuasan s*ks. Dalam hal ini fikih menyebutkan empat cacat (‘unnah, majbub pada suami, rataq, qarn pada istri). (Kifayah A1-Akhyar II, 59-60, Syarqawi; 235) 

Seirama dengan perubahan zaman, fenomena rumah tanggapun semakin berkembang seperti terjadi pada kasus-kasus yang baru “bagaimana kalau salah satu dari suami atau istri mengidap penyakit AIDS”. Untuk menjawab pertanyaan ini setidaknya kita harus tahu terlebih dahulu apa dan bagaimanakah sifat-sifat AIDS itu. 

AIDS (Acquired Immujiuno Deficiency Syndrome) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yang menurut analisa medis akan menghilangakan sistem kekebalan tubuh penderitanya sehingga sangat memudahkan penyakit-penyakit lain menyerang. 

Penyakit-penyakit lain yang timbul setelah serangan AIDS menjadi susah atau tidak dapat disembuhkan karena dengan hilangnya sistem kekebalan tubuh. Semua injeksi obat-obatan menjadi tidak berarti, sementara AIDS itu sendiri sampai sekarang belum ditemukan obatnya. Oleh karena itu pada batas tertentu umumnya AIDS akan merenggut nyawa penderitanya. 

Menurut ilmu medis, AIDS merupakan salah satu penyakit menular. Di antara media penularanya melalui cairan-cairan tubuh yang aktif (transfusi darah, sperma atau hubungan s*ks*al). Berdasarkan analisa medis pula, hubungan s*ks dengan penderita AIDS sangat berbahaya karena dapat terinfeksi virus HIV (AIDS) yang sewaktu-waktu dapat merenggut jiwa. Padahal dalam ajaran agama, menjaga diri, kehormatan dan harta benda adalah kewajiban.

Dengan demikian AIDS telah menghilangkan atau setidaknya mengurangi arti penting sebuah perkawinan yang memiliki nuansa sosial dan individual. Pertama, menghalangi inaqshud al-a‘zham dan perkawinan yaitu Jima’ (istimta’) atau hubungan s*ks*al. Yang kedua, manjadikan orang menghindar (tanfir) karena ada adh-dharar (bahaya) maupun karena risih.

Dalam kondisi semacam itu dimana salah satu pihak dari pasangan suami-istri mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak dapat menjalankan kewajibanya sebagai suami-istri, maka agama membolehkan adanya perceraian. (Al Majmu XVII, 435, KHI Pasal 166 E).

Hukum Menikah Penderita HIV

Mengidap HIV-AIDS dan Ingin Menikah

Pertanyaan:
Assalammu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Ustadz, alhamdulillah saya sudah mengenal sunah dan semoga saya bisa istiqomah di atas tauhid dan sunah, amin.
Saya laki-laki dan usia saya sudah 28 tahun, namun hingga saat ini saya belum menikah.

Hal ini bukan karena masalah ekonomi atau belum bertemu dengan wanita yang sesuai, tapi lebih karena kondisi kesehatan saya. Awal mula saya tahu kalau saya sakit yaitu ketika membantu teman saya yang sakit, tapi pada akhirnya qodarullah dia meninggal.
Ternyata hasil pemeriksaan dokter dia mengidap HIV, dia memang teman saya waktu remaja dan kami memang nakal. Setelah itu saya coba periksakan darah saya dan hasilnya saya juga positif, alhamdulillah saya bisa terima itu dan coba untuk bertawakal kepada Allah. Dan saya sadar semua ini adalah akibat dari dosa saya sendiri -semoga Allah mengampuni dosa-dosa saya, amin-.
Hal yang membuat saya bingung adalah, tekanan dari keluarga saya ustadz, mereka menginginkan saya segera menikah, memang saya tidak memberitahukan keluarga mengenai kondisi kesehatan saya.  Saya tidak ingin membuat kedua orang tua saya sedih, saya tidak ingin membuat mereka khawatir kondisi saya. Alhamdulillah, semenjak saya kerja kondisi ekonomi keluarga kami mulai membaik dan hal ini juga yang mendorong keluarga saya untuk mendesak saya segera menikah.
Pertanyaan saya Ustadz:
1. Apakah boleh orang yang memiliki penyakit menular untuk menikah? Karena di pikiran saya, itu sama saja menzalimi istri dan anak saya nantinya.
2. Apa boleh saya untuk kabur dari rumah dan tidak berhubungan sama sekali dengan keluarga hingga saya nanti meninggal? Karena saya tidak mau orang tua saya kesusahan ketika saya sakit, apalagi mereka sudah 50 tahun lebih.
3. Apa solusi bagi saya? Kadang syahwat ini timbul Ustadz, bagaimanapun saya adalah laki-laki normal yang terkadang syahwatnya bisa muncul.
Semoga Ustadz bisa memberikan jawaban yang bisa menenangkan hati saya (dan yang pasti saya tidak akan mungkin jujur kepada orang tua saya).
Semoga Allah senantiasa menjaga Ustadz dan keluarga juga seluruh tim KonsultasiSyariah. Barakallahu fiikum.
Assalammu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Dari: Abdillah

Jawaban:
Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh
Dalam Fatawa Islam, Syaikh Muhammad Sholeh Munajed menegaskan
Orang yang mengidap penyakit AIDS tidak boleh menikah, kecuali setelah dia menjelaskan tentang penyakitnya, kepada calon pasangannya. Dia bisa sampaikan: ‘Saya mengidap penyakit demikian..’ Jika calon pasangannya bersedia, maka boleh dia lakukan, sebaliknya jika tidak setuju maka tidak boleh.
Karena jika dia rahasiakan kepada calonnya, dia dianggap menipu mereka. Karena wanita yang mengidap AIDS, bisa menularkan penyakit itu ke suaminya. Atau lelaki yang mengidap AIDS, bisa menularkan penyakitnya ke istrinya.
Akan tetapi jika pihak wanita merelakan hal itu, bersedia menerima, dan siap menghadapi segala takdir Allah dan konsekuensinya maka itu tidak masalah. (Fatwa Islam, no. 11137)
Dalam fatwa yang lain, tentang hukum pengidap AIDS menikah dengan sesama pengidap AIDS,

Muhammad Sholeh Munajed menjelaskan,
Tidak masalah orang yang mengidap AIDS menikah dengan pasangan yang sehat atau sesama pengidap. Dengan syarat, dia menjelaskan keadaan sakitnya. Jika dia setuju dan Anda ingin melakukan hubungan, bisa digunakan pengaman.( baca kondom 100% tidak aman )
Di sisi lain, kehidupan berumah tangga tidak hanya sebatas hubungan badan saja. Seseorang bisa saja menikah dengan wanita, kemudian kedua sepakat untuk tidak melakukan hubungan badan. Kebutuhan lelaki kepada wanita, atau sebaliknya, bukan hanya sebatas hubungan badan saja. Memberikan perhatian, perlindungan, nafkah, kasih sayang, membantu melakukan ketaatan, atau bahkan hanya mengharapkan warisan, terkadang bisa menjadi motivasi utama untuk menikah.
Mayoritas ulama menyatakan bolehnya seorang muslim menikah ketika sedang sakit yang mengantarkan pada kematiannya. Selama dia masih berakal dan memiliki kedewasaan. Dan sangat kecil kemungkinan orang butuh hubungan badan dalam kondisi semacam ini, sehingga sampai dia menikah?!
Syaikhul Islam pernah ditanya tentang hukum orang sakit menikah, apakah akad nikahnya sah?
Beliau menjawab:
نكاح المريض صحيح , ترث المرأة في قول جماهير علماء المسلمين من الصحابة والتابعين , ولا تستحق إلا مهر المثل , لا تستحق الزيادة على ذلك بالاتفاق
“Nikahnya orang sakit hukumnya sah. Sang istri bisa mendapatkan warisan menurut pendapat mayoritas ulama, baik di kalangan sahabat maupun tabiin. Pihak istri hanya berhak mendapatkan mahar umumnya masyarakat (ketika suaminya masih hidup), dan tidak berhak meminta lebih dari mahar itu, dengan sepakat ulama.” (al-Fatawa al-Kubra, 3:99)
Di kesempatan lain, beliau mengatakan:
نكاح المريض في مرض الموت صحيح ، وترث المرأة في قول جمهور العلماء من الصحابة والتابعين …
“Nikahnya orang sakit yang mendekati ajalnya hukumnya sah. Istri berhak mendapatkan warisan, menurut mayoritas ulama, sahabat maupun tabiin.”  (al-Fatawa al-Kubro, 5:466)
Tambahan:
Seperti yang kita pahami, penyakit sangat berbahaya, dan dihindari semaksimal mungkin oleh semua orang. Karena itu, terlarang untuk ditularkan kepada siapapun, termasuk kepada anak.
Al-Ustadz Aris Munandar, MA menegaskan:
Anda menikahi wanita yang memang sama-sama mengidap HIV dan berupaya tidak memiliki keturunan dari hubungan badan yang terjadi.
Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com)

UPAYA MENCEGAH VIRUS HIV

MENGAPA PERLU DI LAKUKAN TERAPI PENCEGAHAN HIV ?

Hasil gambar untuk gejala awal hiv

Penyakit ini menjadi momok yang menakutkan bagi siapa saja, upaya yang bisa kita lakukan adalah menghindari sex beresiko, mengenali setiap gejala HIV AIDS sedari awal kemunculannya dan upaya mencegah nya. 


Jika anda merasa telah melakukan hubungan / Tindakan beresiko
Apalagi jelas jelas berhubungan dengan penderita HIV. Baik belum ada gejala atau sudah ada gejala kemudian anda melakukan tes antihiv hasilnya masih Non Reaktip / Negatif, biasanya dokter VCT menyarankan anda untuk tes antihiv ulang 3 bulan berikutnya tanpa di lakukan pencegahan.

Maka sebaiknya SEGERA di lakukan Tindakan Pencegahan yang efektif, tidak harus menunggu 3 bulan karena bisa saja hasil antihiv nya justru " Reaktif  " anda terlambat.

 Lakukan Upaya Pencegahan sebelum anda terlambat

Lama nya upaya pencegahan 1 bulan sd 3 bulan tergantung kondisi kebanyakan cukup 1x 

Konsultasikan 
0857- 7000-8151

TARGET PENGOBATAN HIV - Tabib Masrukhi

TARGET I
Pasien Sembuh secara fugsional : Rata rata di mulai minggu pertama pengobatan pasien mengalami perubahan / perbaikan yang sangat cepat di rasakan. gejala gejala yang di rasakan mulai hilang. Untuk mendapatkan hasil maksimal membutuhkan waktu 6 bulan meskipun hasil tes antihiv masih reaktif. 

Mengingat biaya pengobatan tergolong mahal maka semua pasien kami berhenti berobat rata rata hanya 6 - 10 bulan pengobatan. lihat testimoni klik disini  dan di buktikan dengan terapi pencegahan sampai 27 Nopember 2017 berhasil 100%

Melalui survai kami alhamdulillah setelah lebih dari satu tahun kebanyakan pasien kami tetap sehat tanpa pengobatan lainya , mereka hanya menerapkan pola hidup sehat. 

Artinya kami telah membuktikan dari pasien pasien kami yang sudah berhenti berobat, kondisi mereka tetap sehat padahal setahun lebih tidak melakukan pengobatan apapun.

Harapan kami semoga virus di dalam tubuh sudah tidak aktif. untuk membuktikan nya secara ilmiah di perlukan pemeriksaan yang lebih canggih.

TARGET II

Bila pasien ingin sembuh tuntas sampai dengan hasil tes antihiv dari REAKTIF menjadi NON REAKTIF maka di perlukan waktu kurang lebih satu tahun tergantung jumlah virus hiv kondisi umum pasien dan jenis Infeksi oportunistik pasien. 

Semakin sedikit jumlah virus hiv semakin cepat waktu yang di butuhkan pengobatan. begitu juga semakin banyak jumlah virus hiv maka semakin lama pula pengobatanya. 

Jika anda sudah berobat kemana saja belum mendapatkan hasil nya, maka metode kami patut anda pertimbangakan........................ belum selesai










Cara mengobati penyakit HIV secara alami

Cara mengobati penyakit hiv secara alami banyak di tawarkan di dunia internet, semuanya bagus. 


Menurut pakar virus HIV, perkembangan virus hiv perhari ± 100.000 per tetes darah . Anda bisa bayangkan berapa milyar virus berkembang perhari  di tubuh anda, berapa trilyun virus berada di seluruh tubuh anda, jika tidak di obati segera. yang senantiasa merusak sistem pertahanan tubuh anda.
Virus HIV dapat di bunuh oleh imun setelah berada di sistem PEMBULUH DARAH. Sementara virus hiv yang berada di luar sistem pembuluh darah tidak bisa di bunuh ( bersembunyi di sistem limfatik ) 

Karena itu  di perlukan sistem pengobatan sesuai syariat dan hakekat pengobatan HIV AIDS.
  1. Memperbaiki membersihkan darah dan pencernaan agar makanan dan obat ramuan dapat di cerna dengan baik.
  2. Meningkatkan imunitas sehingga virus bisa di bunuh
  3. Memperbaiki dan menguatkan  sistem Limfatik dll  guna mengeluarkan virus dari sistem Limfatik. TANPA MENGELUARKAN VIRUS DARI SISTEM INI MUSTAHIL PENYAKIT HIV BISA DI SEMBUHKAN secara TUNTAS.
berbeda metode pengobatan di samping meningkatkan daya tahan tubuh

PENCEGAHAN HIV AIDS - GRATIS


Bismilallah

BULAN AMAL TERAPI PENCEGAHAN HIV
SELAMA 1 BULAN - GRATIS

SELAMA BULAN RAMADHON 2016
 SEGERA DAFTAR 

Jika anda telah melakukan hubungan intim BERESIKO, kemudian muncul gejala seperti flu, kondisi badan cepat lemah, sakit kepala, panas dalam dan lain lain, kemudian di lakukan tes antihiv dan hasilnya “ non reaktif “ masa jendela.  selanjutnya petugas VCT / dokter menyarankan untuk tes antihiv ulang 3 bulan lagi.

Maka sebaiknya SEGERA di lakukan TERAPI PENCEGAHAN, tidak harus menunggu 3 bulan, bisa saja hasilnya justru akan “ reaktif ”  (virus bertambah banyak) kemudian  baru di lakukan pengobatan maka anda TERLAMBAT.
Sebab hasil antihiv “ non reaktif “ berarti ada 2 kemungkinan
  1. Virus HIV memang tidak ada di dalam tubuh atau
  2. Virus HIV “ ADA “ hanya jumlahnya sedikit ( tidak terdeteksi ) sehingga belum terbentuk ANTIBODI ( Non Reaktif ) Pada saat virus masih sedikit, inilah saat yang paling tepat untuk di lakukan TINDAKAN TERAPI PENCEGAHAN agar terhindar dari Penyait HIV yang sesungguhnya

CARA MENDAFTAR

Ketik " DAFTAR TERAPI AMAL - NAMA PASIEN " kirim melalui WhatSapp 0858 6941 2009
segera daftar terbatas berlaku hanya 5 orang tiap program.

SYARAT SYARAT
  1. Pasien datang dengan membawa hasil tes antihiv "non reaktif " paling lama 30 hari setelah tanggal di lakukan tes antibodihiv dari laboratorium Prodia / RS Darmais / RS Harapan Kita / RS Fatmawati / RS Daerah
  2. Membawa surat keterangan tidak mampu dari kelurahan / desa setempat
Demikian semoga bisa terhindar dari penyakit HIV

10 Negara Dengan Penderita HIV Aids Tertinggi Tahun 2014

Dikutip dari laman Wikipedia bahasa Indoensia, Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
 
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan. pasti kalian mengenal yang namanya virus mematikan HIV AIDS, ya virus ini menular akibat sex bebas, pemakaian jarum suntik secara bergantian, dan juga hal lainnya yang bersangkutan dengan penderita, namun bukan berarti kita untuk menjauhinya namun kita harus saling merangkul tanpa adanya rasa takut, nah berikut daftar negara dengan penderita HIV AIDS terbanyak tahun 2014.

10. Republik Demokratik Kongo 1.100.000. Sekitar 100.000 orang meninggal karena AIDS setiap tahun di Republik Demokratik Kongo. Ini adalah salah satu dari negara-negara Afrika pertama yang mengakui virus. Berikut modus utama penularan (87 persen kasus) adalah hubungan seks tanpa kondom.
9. Amerika Serikat 1.148.200. HIV mungkin telah memasuki Amerika Serikat melalui seorang imigran yang terinfeksi tunggal pada akhir 1960-an. Ada persentase yang lebih tinggi dari diagnosis AIDS di timur dan negara-negara selatan. Sebagian besar diagnosis AIDS dapat ditemukan di daerah pesisir.
8. Uganda 1.200.000. Di Uganda, AIDS telah menjadi masalah kesehatan yang serius. Meskipun langkah yang tepat oleh pemerintah untuk menangani penyakit ini, tingkat infeksi HIV di Uganda terus meningkat.

7. Zimbabwe 1.200.000. Sekitar 15 persen dari populasi di Zimbabwe dipengaruhi oleh penyakit ini. Virus ini ditularkan terutama melalui hubungan seks tanpa kondom dan dari ibu kepada anak-anak mereka. Dewasa muda dan wanita yang paling terpukul.

6. Tanzania 1.400.000. Tanzania menghadapi epidemi matang HIV secara umum. Perempuan Tanzania secara khusus terkena penyakit ini; sekitar 60 persen dari yang terkena dampak adalah perempuan. Sekitar 86.000 orang meninggal karena AIDS setiap tahun di negeri ini.


5. Mozambik 1.400.000. Mozambik menghadapi epidemi HIV / AIDS yang parah. Sekitar 74.000 orang kehilangan kehidupan mereka setiap tahun karena AIDS. Modus utama penularan adalah melalui hubungan seks tanpa kondom.

4. Kenya 1.500.000. Meskipun Kenya memiliki epidemi HIV parah secara umum, bangsa Kenya telah mengalami penurunan penting dalam prevalensi HIV dalam beberapa tahun terakhir. Sekitar 80.000 orang meninggal karena AIDS setiap tahun di Kenya.
3. India 2.400.000. Prevalensi AIDS di India telah berkurang (0.41 pada tahun 2002, 0,27 pada tahun 2013) selama dekade terakhir. Sekitar 170.000 orang meninggal karena AIDS di India setiap tahun. Penyebaran penyakit ini terutama terbatas pada daerah timur laut dan selatan.
2. Nigeria 3.300.000. Sekitar 220.000 orang meninggal akibat AIDS setiap tahun di Nigeria. Tingkat prevalensi HIV di antara orang dewasa (berusia antara 15 tahun dan 49 tahun) adalah 3,1 persen. Epidemi adalah kompleks dan bervariasi menurut wilayah.
1. Afrika Selatan 5.600.000. Afrika Selatan memiliki lebih banyak orang dengan HIV daripada bangsa lain di dunia. Sekitar 12 persen dari populasi Afrika Selatan dipengaruhi oleh AIDS, dan sekitar 310.000 orang meninggal karena penyakit ini setiap tahun di negara ini.
sumber : http://www.richestlifestyle.com/top-10-most-advanced-countries-in-medicine/

Cara Mencegah Virus Hiv 100% BERHASIL

Mencegah Virus Hiv itu Penting 
MENGAPA PERLU DI LAKUKAN “ TERAPI PENCEGAHAN HIV AIDS

Jika anda telah melakukan hubungan / tindakan BERESIKO, kemudian muncul gejala seperti flu, kondisi badan cepat lemah, sakit kepala, panas dalam dan lain lain, kemudian di lakukan tes antihiv dan hasilnya “ non reaktif “ selanjutnya petugas VCT / dokter menyarankan untuk tes antihiv ulang 3 bulan lagi.
Maka sebaiknya SEGERA di lakukan TERAPI PENCEGAHAN, tidak harus menunggu 3 bulan, karena bisa saja hasilnya justru akan “ reaktif ”  kemudian  baru di lakukan pengobatan maka anda TERLAMBAT.


Sebab hasil antihiv “ non reaktif “ berarti ada 2 kemungkinan
  1. Virus HIV memang tidak ada di dalam tubuh atau
  2. Virus HIV “ ADA “ hanya jumlahnya sedikit ( tidak terdeteksi ) sehingga belum terbentuk ANTIBODI ( Non Reaktif )
    Pada saat virus masih sedikit, inilah saat yang paling tepat untuk di lakukan TINDAKAN TERAPI PENCEGAHAN agar terhindar dari Penyait HIV yang sesungguhnya.
Gambar di atas di ambil dari salah satu pasien dengan hasil antihiv 0.07 masih sedikit dinyatakan non reaktif.

Stop hiv.png


TERAPI PENCEGAHAN HIV
SUDAH RATUSAN PASIEN BERESIKO HIV TERTOLONG
Hingga Juni 2018
Alhamdulillah 100% berhasil


sekali lagi  JANGAN menunggu hasil antihiv " Reaktif “ anda akan terlambat


INGAT  !!!!
Mencegah lebih baik dari pada mengobati


  • Terapi pencegehan HIV tidak cukup hanya meningkatkan daya tahan tubuh tetapi perlu pengobatan secara menyeluruh. dengan ramuan khusus kami Insha Allah mampu memberantas virus hiv secara total.
  • Lamannya terapi pencegahan 1 sd 3 bulan tergantung kondisi pasien. setelah 3 bulan silahkan cek antihiv ulang.



Demikian semoga kesembuhan anda karena hidayah dan pertolongan Allah semata


"Dan apabila aku sakit, Dia-lah(ALLAH)Yang menyembuhkan aku"
(QS. Asy-Syu’araa’, 26:80)


"Sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan penyakit
kecuali Dia turunkan pula obatnya bersamanya.
Hanya saja tidak mengetahui orang yang tidak mengetahuinya
dan mengetahui orang yang mengetahuinya"
(HR.Ahmad 1/377, 413 dan 453)


Yakin lah bahwa Allah pasti menurunkan obatnya


KONSULTASI  
Tabib Masrukhi  Hp : 0823-3222-2009

TESTIMONI Juni 2016

Kami memaklumi banyak pasien ODHA menanyakan hasil testimoni kesembuhan dari bukti laboratorium dari antihiv reaktif menjadi non reaktif karena kebanyakan ODHA telah kecewa, tertipu oleh janji janji yang di lakukan oleh pengobatan alternatif. jangankan menjadi non reaktif, kondisi tubuh saja belum ada perubahan, masih lemas dll.

Oleh karena itu odha di manapun anda berobat pandai-pandai lah memilih dan memilah metode pengobatan yang tepat. jika ada penawaran pengobatan, ramuannya hanya untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sebaiknya lupakan. Karena Prinsip pengobatan Hiv harus memenuhi unsur-unsur sbb :
  1. Memperbaiki sistem pencernaan
  2. Meningkatkan daya tahan tubuh
  3. Mengeluarkan virus dari tubuh ( baik virus di sistem peredaran darah ataupun yang TERSEMBUNYI di sistem limfatik ) dan
  4. Mengobati infeksi oportunistis.
Tanpa prinsip pengobatan hiv dan tanpa ijin Allah maka mustahil penyakit HIV bisa sembuh tuntas.

LALU ADAKAH BUKTI DARI PASIEN BAPAK
Adakah yang sudah sampai “ non reaktif

Bapak Ibu yang semoga di muliakan Allah
Kami perlu waktu untuk membuktikan nya karena sampai dengan saat ini ( Juni 2016 )
  • pasien kami dalam masa pengobatan ( alhamdulillah perkembangannya baik sesuai yang kami harapkan )
  • Rata rata pasien kami sudah parah dengan viraload log 4 sd 6
  • Alhamdulillah semua pasien kami yang melakukan TERAPI PENCEGAHAN 100% berhasil

Demikian maklumnya semoga ODHA di berikan kesembuhan tuntas.


Berikut di bawah ini salah satu pasien kami yang menjalani pengobatan berjalan 4 bulan alhamdulillah banyak perkembangan sesuai yang di harapkan.


BUKTI PENGIRIMAN PAKET

Asal Yogyakarta

Asal Malasia
dan masih banyak lainnya:

BUKTI HASIL LABORTORIUM

Pasien asal malasyia tinggal di indonesia
Sebelum kami obati pasien ODHA dalam kondisi kurus dan mengalami gejala kelumpuhan dan penyakit oportunistis lainnya.
Alhamdulillah dalam seminggu pengobatan kelumpuhan sembuh. dan setelah pengobatan berjalan 3 bulan hasil lab menunjukan bukti VL ( viraload ) meningkat lebih dari 100% dengan di sertai perbaikan kondisi pasien di buktikan dengan hasil HB, Leokositdan Lymposit. ini membuktikan virus yang tersembunyi keluar dari sistem lympatik kemudian masuk ke peredaran darah dan di dalam sistem peredaran darah virus di matikan.




Menurut pakar virolog LOC MONTEGNIER jika virus hiv sudah hilang total ( tidak exsis ) maka antihiv kembali non reaktif 

Semoga kelak ada di antara pasien kami sukses sembuh tuntas sampai dengan antihiv " non reaktif ". Kami tinggal menunggu waktu.

Perjalanan Infeksi HIV

Awal infeksi

Grafik: awal infeksi
Grafik berikut menunjukkan kelanjutan infeksi pada beberapa bulan pertama (masa infeksi akut). Segera setelah virus masuk ke aliran darah kita, HIV mulai replikasi secara cepat, dan viral load meloncat tajam (garis merah). Oleh karena itu, banyak sel CD4 dihancurkan, dan jumlah sel CD4 turun drastis (garis biru). Setelah beberapa minggu, sistem kekebalan mulai membentuk antibodi terhadap HIV (garis hijau), dan antibodi ini mulai melawan dengan virus, sehingga viral load mulai menurun dan jumlah CD4 meningkat kembali. Antibodi baru dapat terdeteksi oleh tes HIV setelah beberapa minggu (masa jendela). Pada masa ini, viral load dan daya menular paling tinggi.

Kadang kala infeksi akut, yang terjadi 2-3 minggu setelah kita terinfeksi HIV, dapat menimbulkan penyakit primer atau akut. 
Penyakit ini dapat ditandai oleh demam, rasa letih, sakit pada otot dan sendi, sakit menelan, dan pembesaran kelenjar getah bening
Jadi gejalanya mirip gejala flu, dan jarang diketahui atau didiagnosis sebagai awal infeksi HIV. Di negara maju, diperkirakan 30-60% orang mengalami penyakit akut setelah terinfeksi HIV; di Indonesia, gambarnya belum jelas

Kelanjutan infeksi

Grafik berikut menunjukkan kelanjutan infeksi setelah infeksi akut. Tahap ini biasanya mulai dengan masa tanpa gejala, yang bertahan rata-rata 7-10 tahun dan dapat jauh lebih lama, atau pun lebih pendek juga. Selama masa ini viral load meningkat pelan-pelan, sementara jumlah CD4 terus-menerus merosot. 
HIV replikasi terus dengan puluhan miliar virus dibuat dan dihancurkan setiap hari. Kemudian viral load mulai meningkat tajam, sementara jumlah CD4 menurun di bawah 200, yang mendefinisikan AIDS. Karena sistem kekebalan tubuh semakin rusak (ditandai oleh CD4 yang semakin rendah), infeksi oportunistik (IO) mulai muncul. 

Dan semakin rendah CD4, IO akan menjadi semakin berat dan semakin sulit diobati. Akhirnya, viral load menjadi sangat tinggi dan jumlah CD4 dapat menjelang nol.
Grafik: lanjutan penyakit

Yang menarik juga, pada tahap penyakit lanjutan, jumlah antibodi mulai menurun, seperti dilihat pada garis hijau. Hal ini terjadi karena antibodi dibuat oleh sistem kekebalan, dan bila sudah rusak, sistem tersebut tidak mampu membuat antibodi lagi. Walaupun jarang, pada masa ini, tes HIV dapat menunjukkan hasil non-reaktif (negatif), karena tinggal terlalu sedikit antibodi untuk menunjukkan hasil positif. Hal ini disebut sebagai sero-reversi, tetapi tidak berarti kita sembuh; justru sangat jelas pada saat itu, kita sangat sakit!
Namun, karena umumnya gejala penyakit yang kita alami tidak langsung disebabkan oleh infeksi, melainkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi, dengan sistem kekebalan tubuh begitu rusak, sering kali gejala penyakit mulai hilang sebagaimana jumlah CD4 menjelang nol. Hal ini bukan berarti kita tidak sakit; hanya kita tidak mengalami gejalanya. Dan akhirnya penyakit tersebut mengakibatkan kematian kita.

sumber dari : spiritia.com

PROGRAM PENGOBATAN PENYAKIT HIV - SEMBUH TUNTAS

Virus HIV menurut MEDIS belum ada obatnya. ARV hanya mencegah Reflika virus di dalam sistem PEMBULUH DARAH, tanpa mematikannya.  
Dan pengobatan di tempat lain pada umumnya hanya meningkatkan daya  tahan tubuh. 
Padahal keberadaan virus menurut pakar 2 % berada di sistem pembuluh darah, sedang 98% berada di sistem Limfatik,lumen usus,Limpa, otak dll tanpa di perhatikan keberadaannya.
Menurut pakar virus HIV, perkembangan virus hiv perhari ± 100.000 per tetes darah . Anda bisa bayangkan berapa milyar virus berkembang perhari  di tubuh anda, berapa trilyun virus berada di seluruh tubuh anda, jika tidak di obati segera. yang senantiasa merusak sistem pertahanan tubuh anda.
Virus HIV dapat di bunuh oleh imun setelah berada di sistem PEMBULUH DARAH. Sementara virus hiv yang berada di luar sistem pembuluh darah tidak bisa di bunuh ( bersembunyi di sistem limfatik ) 

Karena itu  di perlukan sistem pengobatan sesuai syariat dan hakekat pengobatan HIV AIDS.
  1. Memperbaiki membersihkan darah dan pencernaan agar makanan dan obat ramuan dapat di cerna dengan baik.
  2. Meningkatkan imunitas sehingga virus bisa di bunuh
  3. Memperbaiki dan menguatkan  sistem Limfatik dll  guna mengeluarkan virus dari sistem Limfatik. TANPA MENGELUARKAN VIRUS DARI SISTEM INI MUSTAHIL PENYAKIT HIV BISA DI SEMBUHKAN secara TUNTAS.
LAMA PENGOBATAN
Lama nya pengobatan tergantung berat ringannya penyakit. Semakin cepat kami obati semakin cepat pula sembuhnya
  • Terapi Pencegahan1 - 3 bulan
  • Terapi Pengobatan HIV 6 bulan , AIDS menyesuaikan lebih lama

TARGET PENGOBATAN
Target pengobatan kami adalah 
1) Pasien bisa sembuh Fungsional sd sembuh tuntas 
2) Pasien kembali sepenuhnya kepada Allah, Sabar dan benar dalam setiap cobaan.

Dan Ingat lah : Hakekat kesembuhan hanyalah atas ijin Allah. karena itu Berdoalah selalu

GEJALA HIV AIDS yang SERING TERJADI

Gejala HIV AIDS muncul dalam tiga tahap.
Tahap pertama adalah serokonversi.
Tahap kedua adalah masa ketika tidak ada gejala yang muncul. Dan
Tahap yang ketiga adalah infeksi HIV berubah menjadi AIDS.

Tahap Pertama

Orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita sakit mirip seperti flu. Setelah ini, HIV tidak menyebabkan gejala apa pun selama beberapa tahun. Gejala seperti flu ini akan muncul beberapa minggu setelah terinfeksi. Ini sering disebut sebagai serokonversi.
Diperkirakan sekitar 8 dari 10 orang yang terinfeksi HIV mengalami ini. Gejala yang paling umum terjadi adalah:
  • Tenggorokan sakit
  • Demam
  • Muncul ruam di tubuh, biasanya tidak gatal
  • Pembengkakan noda limfa
  • Penurunan berat badan
  • Diare
  • Kelelahan
  • Nyeri persendian
  • Nyeri otot
Gejala-gejala di atas bisa bertahan hingga satu bulan. Ini adalah pertanda sistem kekebalan tubuh sedang melawan virus. Tapi gejala tersebut bisa disebabkan oleh penyakit selain HIV. Kondisi ini tidak semata-mata karena terinfeksi HIV.
Lakukan tes HIV jika Anda merasa berisiko terinfeksi atau ketika muncul gejala yang disebutkan di atas. Tapi perlu diingat, tidak semua orang mengalami gejala sama seperti yang disebutkan di atas. Jika merasa telah melakukan sesuatu yang membuat Anda berisiko terinfeksi, kunjungi klinik atau rumah sakit terdekat untuk menjalani tes HIV.

Tahap Kedua

Setelah gejala awal menghilang, biasanya HIV tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun (masa jendela). Ini adalah tahapan ketika infeksi HIV berlangsung tanpa munculnya gejala. Virus yang ada terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh. Pada tahapan ini, Anda akan merasa sehat dan tidak ada masalah. Kita mungkin tidak menyadari sudah mengidap HIV, tapi kita bisa menularkan infeksi ini pada orang lain. Lama tahapan ini bisa berjalan sekitar 10 tahun atau bahkan bisa lebih.

Tahap Ketiga atau Tahap Terakhir Infeksi HIV

Jika tidak ditangani, HIV akan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi. Dengan kondisi ini, Anda akan lebih mudah terserang penyakit serius. Tahap akhir ini lebih dikenal sebagai AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Berikut ini adalah gejala yang muncul pada infeksi HIV tahap terakhir:
  • Noda limfa atau kelenjar getah bening membengkak pada bagian leher dan pangkal paha.
  • Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari.
  • Merasa kelelahan hampir pada tiap saat.
  • Berkeringat di malam hari.
  • Berat badan turun tanpa diketahui penyebabnya.
  • Bintik-bintik ungu yang tidak hilang pada kulit.
  • Sesak napas.
  • Diare yang parah dan berkelanjutan.
  • Infeksi jamur pada mulut, tenggorokan atau vagina.
  • Mudah memar atau berdarah tanpa sebab.
Risiko terkena penyakit yang mematikan akan meningkat pada tahap ini. Misalnya kanker, TB, dan pneumonia. Tapi meski ini penyakit mematikan, pengobatan HIV tetap bisa dilakukan. Penanganan lebih dini bisa membantu meningkatkan kesehatan.

Disclaimer :

Untuk Hasil Sembuh Fungsional Permanen Umumnya di butuhkan pengobatan selama 3-6 bulan pengobatan. Faktor kondisi tubuh seseorang dan suport keluarga sangat berpengaruh terhadap reaksi kesembuhan. Simpanlah alamat & nomor HP kami 082332222009