“Dan apabila aku sakit. Dialah (Allah) yang menyembuhkanku” (As Syu’araa: 80)
Slide 1 Code Start -->

ODHA dengan Infeksi Oportunis : Dermatitis Kronis dan SGB

Perbaikan yang begitu cepat hanya dalam waktu 1 bulan pengobatan. Alhamdulllah

Control Keberadaan Virus HIV

Sangat penting di lakukan Kontrol VL selama Pengobatan Kami

Rasulullah ï·º
“Setiap penyakit ada obatnya, dan bila telah ditemukan dengan tepat obat suatu penyakit, niscaya akan sembuh dengan izin Allah”

5 Penderita HIV akhirnya Tewas, Mereka meninggal selama Pendampingan

MADIUN - Sebanyak 5 penderita HIV /Aids dari 20 Orang dengan HIV/Aids (ODHA) warga Kota Madiun akhirnya tewas. Mereka meninggal dunia selama pendampingan yang dilaksanakan Yayasan Bambu Nusantara Madiun.

"Data 5 korban meninggal dunia itu tercatat sejak 2014 sampai awal Mei 2015 ini," terang Direktur Yayasan Bambu Nusantara, dr Titik Sugianti kepada SURYA.co.id, Sabtu (09/05/2015).

Lebih jauh, perempuan yang akrab dipanggil Titik ini menguraikan ada kecenderungan jumlah pendertia HIV/Aids di Kota Madiun meningkat tajam setiap tahun berdasarkan data pendampingan.

Namun, jumlah kenaikan itu masih tergolong lebih sedikit jika dibandingkan dengan daerah lain termasuk wilayah Kabupaten Madiun.

Apalagi, pekan ini, saat tim Polres Madiun mengamankan 30 Pekerja Seks Komersial (PSK) di sekitar Pasar Muneng, di Jalur Utama Caruban - Madiun, Desa Muneng, Kecamatan Pilangkenceng ditemukan 7 PSK penderita HIV/Aids.

Apalagi dua di antaranya warga asal Desa Muneng, Kecamatan Pilangkenceng dan Desa Tawangrejo, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun.

"Bagi kami angka penemuan itu cukup besar dan fantastis. Karena lebih dari 20 persen dari PSK yang diamankan sudah dinyatakan positif paska pemeriksaan kesehatan," imbuhnya.

sumber : http://www.tribunnews.com/regional/2015/05/09/lima-orang-penderita-hivaids-di-madiun-telah-meninggal-dunia

Kapan Waktu Pemeriksaan CD4 dan Viraload ?

tips-menghadapi-tes-kesehatan1
Jumlah CD4 merupakan salah satu petunjuk penting untuk menentukan kapan harus mulai ART. ART sebaiknya dimulai sebelum jumlah CD4 turun di bawah 200. Kita diusulkan mulai mempertimbangkan ART setelah jumlah CD4 turun di bawah 350.

Perlu diingat bahwa, walaupun jumlah CD4 biasanya menurun kurang lebih rata-rata 50-60 sel per tahun, kadang kala jumlah ini dapat merosot lebih cepat. Lagi pula, jumlah CD4 dapat naik-turun; cara mengukur jumlah CD4 tidak begitu persis, dan ada perbedaan antara laboratorium yang mengukurnya, dan dengan waktu (pagi, siang, sore) pengambilan darah. Jumlah CD4 juga akan berubah tergantung pada kesehatan umum kita dan beberapa masalah lain.

Oleh karena itu, jika kita memakai jumlah CD4 sebagai patokan, maka penting untuk memantau jumlah CD4 setiap enam bulan dan memperhatikan kecenderungan penurunan jumlah CD4, bukan angka saja. Satu cara untuk memantau kecenderungan jumlah CD4 adalah membuat grafik dari hasil pemeriksaan berkala. Setiap kali kita melakukan tes CD4, setelah kita menerima hasilnya, kita dapat menambah satu titik, seperti ditunjukkan di Grafik 1. Dengan ini kita diberikan waktu untuk belajar mengenai ART dan menyiapkan diri sebelum ini menjadi mendesak.

Jika jumlah CD4 kita turun lebih cepat daripada yang diperkirakan, kita mungkin sebaiknya mengulangi tes CD4 setelah beberapa minggu. Seperti dibahas di atas, ada beberapa alasan mengapa jumlah CD4 dapat turun lebih cepat, termasuk kesalahan di laboratorium. Jadi masuk akal untuk tes ulang.

Limfosit Total
Tes CD4 tidak tersedia di banyak daerah di Indonesia, dan jika pun ada, harganya mungkin mahal. Jika tidak mungkin memperoleh jumlah CD4, maka limfosit total merupakan alternatif. Tes limfosit total jauh lebih murah, dan dapat dilakukan di hampir semua laboratorium. Hubungan antara limfosit total dan CD4 tidak sempurna, tetapi sebagian besar pakar mengusulkan bahwa ART sebaiknya dimulai jika limfosit total turun di bawah 1.200. Sekali lagi, masuk akal untuk memantau limfosit total secara berkala dan menentukan kecenderungan penurunannya.

Viral load
Pengukuran viral load tidak diperlukan untuk menentukan kapan mulai ART. Namun ukuran ini dapat memberi informasi tambahan yang berguna jika bisa dilakukan. Jika viral load relatif tinggi (di atas 100.000), kemungkinan jumlah CD4 kita akan menurun lebih cepat, sehingga kita akan membutuhkan ART lebih cepat. Namun viral load lebih penting untuk memantau keberhasilan ART setelah kita mulai.

Link terkait viral load bisa dilihat di http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=125
Dan Link terkait Test CD4 bisa dilihat di http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=124
Sumber Tulisan : http://spiritia.or.id / Sumber Gambar : www.google.com

Bagaimana menafsirkan hasil tes viral load

Tes VIRAL LOAD ( VL) dilakukan pada seseorang yang telah tes anti HIV POSITIF , hasilnya menunjukkan berapa banyak virus hadir dalam aliran darah seseorang. hasil pemantauan viral load test memungkinkan dokter untuk mengetahui apakah pengobatan yang mereka gunakan untuk mencegah virus berkembang biak efektif .
instruksi
  1. Mendidik diri sendiri tentang hasil tes viral load dan apa yang mereka maksud . tempat yang bagus untuk memulai adalah artikel " viral load HIV , " diposting di tes laboratorium online. lihat bagian sumber daya di bawah untuk link .
  2. Ingat ketika Anda menafsirkan tes viral load , Anda ingin melihat persis kebalikan dari apa yang Anda ingin melihat pada tes sel - t . Anda ingin viral load turun . ini menunjukkan bahwa virus ini tidak mereplikasi dirinya sendiri dengan cepat. Anda ingin nomor Anda - sel t , yang merupakan sel-sel tempur dalam sistem kekebalan tubuh , untuk naik .
  3. Mengharapkan dokter Anda untuk menguji viral load Anda segera setelah diagnosis , dalam waktu delapan minggu memulai pengobatan , dan setiap tiga sampai enam bulan setelah itu . ini memungkinkan mereka untuk tetap menutup mata pada apakah virus ini terus membuat salinan dari dirinya sendiri dan menyebar , atau apakah virus telah berhenti mereplikasi dirinya sendiri dan tidak aktif .
  4. Menyadari bahwa memiliki " tidak terdeteksi " viral load tidak berarti bahwa Anda telah sembuh . itu hanya berarti bahwa tingkat virus dalam darah sangat rendah sehingga tes tidak cukup sensitif untuk menemukannya . memiliki " tidak terdeteksi " viral load adalah berita yang sangat baik , tetapi penting untuk diingat untuk terus mengikuti diresepkan rejimen obat Anda .
  5. Meminta kantor dokter Anda untuk salinan hasil tes viral load yang telah diambil . ini akan memungkinkan Anda untuk memonitor dan menafsirkan proses penyakit Anda .
  6. Bersikap tegas ketika meminta dokter Anda untuk menafsirkan hasil tes yang Anda tidak mengerti  karena dokter cenderung untuk meletakkan segala sesuatu dalam istilah medis , Anda mungkin perlu mengajukan banyak pertanyaan sampai Anda yakin Anda memahami apa yang dokter Anda memberitahu Anda . jika dokter Anda bertindak terburu-buru , terburu-buru , atau jengkel dengan pertanyaan Anda , atau jika ia tidak dapat menjelaskan hasil tes memadai , mungkin sudah saatnya untuk mencari dokter baru .


TIPS dan PERINGATAN
Hasil tes viral load biasanya sangat tinggi ketika Anda pertama kali terinfeksi . sebagai sistem kekebalan tubuh Anda mencoba untuk melawan virus, viral load perlahan-lahan turun , kemudian mulai naik lagi karena perlahan-lahan merusak sistem kekebalan tubuh .

kebanyakan obat HIV saat ini diarahkan untuk mengganggu kemampuan virus untuk bereproduksi , sehingga viral load anda seharusnya turun setelah Anda mulai menerima pengobatan .

bahkan jika Anda viral load adalah " tidak terdeteksi , " Anda masih bisa menularkan HIV kepada pasangan seksual selama hubungan seks tanpa kondom dan kepada siapa pun dengan siapa Anda berbagi jarum suntik saat menggunakan narkoba . jika Anda seorang ibu , Anda juga bisa tetap memberikan bayi Anda virus melalui plasenta , selama kelahiran , dan sementara menyusui . akhirnya , meskipun petugas kesehatan harus mengambil tindakan pencegahan universal, itu adalah ide yang baik untuk menyebutkan status positif HIV Anda kepada siapa pun yang datang ke dalam kontak dengan cairan tubuh Anda . 
sumber : http://dokterlim.blogspot.com/2014/04/bagaimana-menafsirkan-hasil-tes-viral.html

Pengertian Jenis Pemeriksaan HIV

Arti dari masing-masing jenis test, dan apa bedanya tiap jenis test-test seputar Pneyakit  HIV.

NAT AntiHIV CD4 Viral Load
Nucleic Acid Test, adalah sebuah test yang memeriksa keberadaan DNA & RNA virus HIV. Hasil pemeriksaannya tidak berupa angka, melainkan suatu pernyataan ditemukan atau tidaknya DNA/RNA virus HIV. Jika hasilnya: Terdeteksi = terinfeksi.
Tidak terdeteksi = belum terinfeksi.
Adalah test menggunakan Antigen untuk memeriksa keberadaan Antibody. Antibody hanya terbentuk jika tubuh telah terinfeksi oleh virus HIV dan tubuh tersebut telah membuat sistem pertahanan tubuh yang disebut Antibody HIV. Hasil pemeriksaanya berupa positif atau negatif terhadap ditemukannya antibody atau tidak. Adalah test yang mengukur jumlah sel penanda kekebalan tubuh yang disebut CD4, yang berada dalam limfosit darah.

Test CD4 ini tidak khusus untuk penderita HIV/AIDS saja. Test CD4 digunakan untuk mendeteksi daya hidup / ketahanan tubuh seseorang. Biasa juga digunakan untuk memastikan kesehatan pasien, sebelum tindakan operasi apapun.
Adalah test yang mengukur jumlah virus per tetes darah atau per ml darah. Ada macam-maca jenis Viral Load Test. Seperti VL untuk virus hepatitis, dll. Namun dalam kasus HIV, maka yang akan digunakan adalah pemeriksaan Viral Load jenis HIV-1 RNA.
       


Tempat Pemeriksaan HIV

Nama Laboratorium : Akses Jenis Test
Laboratorium Pusat Rujukan Nasional Prodia bisa diakses dari cabang Prodia di kota mana saja - Untuk Test Viral Load
. HIV-1 RNA Real Time
. Generasi II, sensitifitas
. 20 kopi.
- Test CD4
- Anti HIV
Laboratorium PMI Pusat bisa diakses di PMI kota besar seperti PMI Jl. Aceh, Bandung - NAT (Nucleic Acid
. Amplified Test)
Laboratorium Pramita bisa diakses dari
cabang Pramita di kota mana saja
- Test CD4
- Test AntiHIV
- Viral Load sensitifitas
. 400 kopi (Reagen Cobas
. Amplicore)
Laboratorium Dharmais bisa diakses dari
RS. Dharmais
Jakarta
- Test CD4
- Test AntiHIV
- Test Viral Load
Selain di laboratorium tersebut diatas, dapat juga melakukan pemeriksaan AntiHIV, CD4 dan Viral Load di Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat yang melayani pengiriman sample darah ke laboratorium yang dapat melaksanakan test tersebut. Jadi jika dilokasi Anda tidak terdapat laboratorium tersebut, silakan hubungi RS terdekat.

APAKAH TUJUAN MASING-MASING TEST TERSEBUT ?

A
Test Antibody menggunakan Antigen, atau disebut juga sebagai: Test AntiHIV
Hasil pemeriksaan lab (nilai rujukan normal) seharusnya : (negatif)
(Sebelum memulai JHP, pasien tidak diwajibkan untuk melakukan test AntiHIV lagi, jika pasien memang pernah melakukan test AntiHIV sebelumnya dan memiliki hasil labnya mengatakan Positif HIV. Namun melakukan test Viral Load sebelum mulai pengobatan HIV menggunakan JHP sangatlah penting. Tujuannya adalah untuk dapat melakukan perbandingan jumlah virus pada pasien, sebelum memulai konsumsi JHP dengan setelah mengkonsumsi JHP selama periode waktu tertentu.
B
CD4 (Lympocyte T Helper) / Imun Sistem / Kekebalan Tubuh
Nilai rujukan normal CD4 adalah antara 410 - 1590 ml/ul
Umumnya pasien HIV memiliki angka CD4 dibawah 410.
Lembaga kesehatan WHO menyatakan bahwa jika seorang pasien HIV mencapai CD4 berjumlah dibawah 300, maka ia sudah harus menggunakan pengobatan atau terapi khusus untuk HIV.
C
Viral Load (HIV viral rate per ml of blood)
Nilai rujukan untuk hasil pemeriksaan Viral Load adalah : 0
(Di Indonesia, rata-rata untuk pemeriksaan Viral Load sensitifitas reagen hanya mampu membaca jika jumlah Virus mencapai 400 kopi, jika jumlah virus seorang pasien ternyata dibawah angka 400 kopi, maka hasil lab akan menyatakan : Virus Undetected). Namun tahun 2010, Prodia menjadi laboratorium pertama di Indonesia yang memiliki reagen untuk melakukan test Viral Load dengan sensitivitas mendekati 0. Dapat membaca hingga 10 kopi.
Javanessia, kami bekerjasama dengan Laboratorium Prodia-Kurdi, karena laboratorium initelah menggunakan reagen"HIV-1 RNA Realtime Generasi II. Yang mampu mendeteksi virus sampai jumlah 20 copies virus per ml darah.
D NAT (Nucleic Acid Test)
Adalah sebuah alat test baru, yang memberikan hasil / menunjukan gambaran apakah dalam darah seseorang terdapat DNA Virus HIV atau tidak. Tipe test ini dapat memberikan hasil apakah kita terinfeksi atau tidak hanya dalam 5 hari setelah seseorang melakukan aktifitas yang berisiko terinfeksi HIV. Teknologi baru ini membuat masa jendela infeksi HIV menjadi lebih pendek. Pasien tidak perlu lagi menunggu sampai 3 bulan atau 1 tahun untuk mengetahui ia telah terinfeksi atau tidak akibat menunggu terbentuknya antibody dahulu yang dapat dideteksi oleh test AntiHIV.
E
Anti HCV 
Adalah hanya untuk pasien HIV yang juga terinfeksi Hepatitis C.
Nilai rujukan normal dari test Anti HCV adalah  : Negatif
(Menjadi penting untuk mengetahui apakah pasien juga mendapat infeksi opportunistik lainnya seperti Hepatitis, TBC, Toksoplasma dll. Walaupun JHP tidak memberikan efek buruk pada hati/liver/hepar namun test Anti HCV biasanya disertai dengan nilai index dari virus Hepatitis, yang dapat terefek juga dalam penggunaan dengan JHP, berupa : Penurunan Index HCV).
sumber : javanesia.com

IMS

Infeksi menular seksual (IMS) disebut juga Penyakit menular seksual (PMS) atau dalam bahasa Inggrisnya sexually transmitted disease (STD), sexually transmitted infection (STI) or venereal disease (VD). Infeksi (lebih tepatnya infeksi-infeksi) yang digolongkan dalam IMS/PMS salah satu cara penularannya melalui hubungan seksual (vaginal, oral, anal) dengan pasangan yang sudah tertular. 

Jenisnya sangat banyak, semakin sering kita berganti-ganti pasangan seks semakin besar kemungkinan tertular (bisa saja tertular berbagai macam virus, bakteri, jamur, dan protozoa dalam tubuh kita). 

Ada jenis yang efeknya terasa dalam 3 hari sesudah terpajan (terkena), ada pula yang membutuhkan waktu lama. 

Sebaiknya IMS cepat diobati karena menjadi pintu gerbang masuknya HIV ke dalam tubuh kita.

Penularan IMS
Penularan IMS juga dapat terjadi dengan cara lain, yaitu :
Melalui darah :
  • transfusi darah dengan darah yang sudah terinfeksi HIV,
  • saling bertukar jarum suntik pada pemakaian narkoba,
  • tertusuk jarum suntik yang tidak steril secara sengaja/tidak sengaja,
  • menindik telinga atau tato dengan jarum yang tidak steril,
  • penggunaan alat pisau cukur secara bersama-sama (khususnya jika terluka dan menyisakan darah pada alat).
Dari ibu hamil kepada bayi :
  • saat hamil,
  • saat melahirkan,
  • saat menyusui.
Jenis-jenis IMS
Ada banyak jenis-jenis IMS dan berikut jenis-jenis IMS (penulis akan menambah daftar penyakit IMS satu persatu karena jumlahnya banyak), klik pada nama penyakitnya maka akan menuju halaman baru yang merunut pada penjelasan tentang penyakit tersebut.
Penyebab Bakteri
Penyebab Fungi/jamur
Penyebab Virus
Penyebab Parasit
Penyebab Protozoa
Infeksi-infeksi perut yang ditularkan melalui jalur seksual (anal-oral contamination / fecal-oral)
Infeksi-infeksi mulut yang (kemungkinan) bisa ditularkan melalui jalur seksual
Gejala – gejala IMS
IMS seringkali tidak menampakkan gejala, terutama pada wanita. Namun ada pula IMS yang menunjukkan gejala-gejala umum sebagai berikut :
  • Keluarnya cairan dari vagina, penis atau dubur yang berbeda dari biasanya,
  • Rasa perih, nyeri atau panas saat kencing atau setelah kencing, atau menjadi sering kencing,
  • Adanya luka terbuka, luka basah di sekitar kemaluan atau sekitar mulut (nyeri ataupun tidak),
  • Tumbuh seperti jengger ayam atau kutil di sekitar alat kelamin,
  • Gatal-gatal di sekitar alat kelamin,
  • Terjadi pembengkakan kelenjar limfa yang terdapat pada lipatan paha,
  • Pada pria, kantung pelir menjadi bengkak dan nyeri,
  • Pada wanita, sakit perut bagian bawah yang kambuhan (tetapi tidak ada hubungannya dengan haid),
  • Mengeluarkan darah setelah berhubungan seks, dan
  • Secara umum merasa tidak enak badan atau demam.
IMS tidak dapat dicegah dengan :
  • Meminum minuman beralkohol seperti bir dan lain-lain.
  • Meminum antibiotik seperti supertetra, penisilin dan lain-lain, sebelum atau sesudah berhubungan seks, tidak ada satu obat pun yang ampuh untuk membunuh semua jenis kuman IMS secara bersamaan (kita tidak tahu jenis IMS mana yang masuk ke tubuh kita). Semakin sering meminum obat-obatan secara sembarangan malah akan semakin menyulitkan penyembuhan IMS karena kumannya menjadi kebal terhadap obat.
  • Mendapatkan suntikan antibiotik secara teratur, pencegahan penyakit hanya dapat dilakukan oleh antibodi di dalam tubuh kita.
  • Memilih pasangan seks berdasarkan penampilan luar (misalnya, yang berkulit putih bersih) atau berdasarkan usia (misalnya, yang masih muda), anak kecil pun dapat terkena dan mengidap bibit IMS, karena penyakit tidak membeda-bedakan usia dan tidak pandang bulu.
  • Membersihkan/mencuci alat kelamin bagian luar (dengan cuka, air soda, alkohol, air jahe, dll) dan bagian dalam (dengan odol, betadine atau jamu) segera setelah berhubungan seks.
Penanganan IMS yang Benar
1. Segera pergi ke dokter untuk diobati
  • Jangan mengobati IMS sendiri tanpa mengetahui penyakit apa yang menyerang kita (jenis IMS sangat banyak dan ada kemungkinan terjadi komplikasi), dibutuhkan tes untuk memastikan IMS yang diderita.
  • Jangan minum obat sembarangan. Obat IMS berbeda-beda, tergantung jenis IMS yang diderita
  • Jangan pergi berobat ke dukun atau tukang obat. Hanya dokter yang tahu persis kebutuhan obat untuk IMS yang diderita. Penggunaan herbal bisa dilakukan (sebaiknya) jika ada yang mengawasi/penanggungjawab.
2. Ikuti saran dokter
Jangan menghentikan minum obat yang diberikan dokter meskipun sakit dan gejalanya sudah hilang. Jika tidak diobati dengan tuntas (obat dikonsumsi sampai habis sesuai anjuran dokter) ,  maka kuman penyebab IMS akan kebal terhadap obat-obatan.
3. Jangan berhubungan seks selama dalam pengobatan IMS
Hal ini berisiko menularkan IMS yang diderita kepada pasangan seks Anda.
4. Jangan hanya berobat sendiri saja tanpa melibatkan pasangan seks (khususnya pasangan sah)
Pasangan seksual Anda juga harus diperiksa dan berobat ke dokter. Jika tidak, IMS yang diderita akan ulang-alik dari kita ke pasangan kita, kemudian dari pasangan kita ke kita dan seterusnya. Kedua belah pihak harus disembuhkan agar tidak saling menulari kembali.
Pencegahan IMS
Pencegahan penyebarluasan IMS hanya dapat dilakukan dengan cara :
  1. Anda jauhi seks,  tidak melakukan hubungan seks (abstinensi), atau
  2. Bersikap saling setia, tidak berganti-ganti pasangan seks (monogami) dan saling setia, atau
  3. Cegah dengan memakai kondom, tidak melakukan hubungan seks berisiko (harus selalu menggunakan kondom).
  4. Tidak saling meminjamkan pisau cukur dan gunting kuku.
  5. Edukasi,  embuskan informasi mengenai HIV/AIDS dan IMS kepada kawan-kawan Anda.
Pengobatan dan pemberantasan penyakit menular dari Ditjen PP&PL Depkes RI dapat anda lihat di sini: http://www.pppl.depkes.go.id/catalogcdc/kamus.asp.htm atau coba masuk ke http://www.penyakitmenular.info/search_info.asp.  Namun, jika informasinya masih saja kurang, konsultasi ke dokter atau instansi terkait mungkin lebih membantu.
Sumber: arsip materi penyuluhan pribadi, Wikipedia.org, dan Grup Diskusi: AIDS Indonesia – Friendster.com.
Catatan: Silakan mengunduh/mengcopy ulang untuk dijadikan materi penyuluhan (tentunya dengan menyebutkan sumbernya ya).
di ambil dari : pisangkipas.wordpress.com

Testimoni HIV AIDS 1

Ibu Ana ( bukan Nama sebenarnya ) penderita HIV positif, beliau tidak menyangka menderita HIV setelah suami meninggal karena HIV AIDS. Beliau berusaha berobat Alternatif karena beliau mengetahui bahwa ARV tidak menyembuhkan HIV melainkan hanya mengendalikan HIV. Beliau tidak ingin bernasib seperti suami MENINGGAL DUNIA, entah akibat Hepatitis atau komplikasi karena efek samping pengobatan AVR. 
Banyak pilihan pengobatan alternatif yang beliau yakini. dan tidak ingin mendatangi tempat pengobatan alternatif yang pernah di datangi suami dulu berobat. karena metode pengobatannya hanya sebatas meningkatkan daya tahan tubuh, multi vitamin dan meneral.

Beliau mengetahui melaui internet bahwa efek samping pengobatan ARV seumur hidup dalam jangka panjang lebih berbahaya dari pada HIV.
Usahanya untuk sembuh begitu kuat, sekian lama berdoa dan berusaha, beliau brosing internet.

Alhadulillah setelah beliau ( bu Ana ) mengetahui tempat pengobatan alternatif HIV, tidak bisa di bayangkan pertama berobatat alternatif terjadi perubahan luar biasa. kini beliau sehat seperti semula bekerja sebagai mana mestinya.

Semoga Allah menyembuhkan untuk selamanya.

Obat HIV Sudah Di Temukan Oleh Ulama Saintis Pendukung Usamah bin Laden ?

Sheikh Abdul Majid Al-Zindani



HIV-AIDS, sebuah penyakit modern yang konon sering disebut sebagai penyakit yang belum ditemukan obatnya. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusi akibat infeksi virus HIV atau infeksi lain yang mirip. Sedangkan virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang memperlemah kekebalan tubuh manusia.

Orang-orang yang terjangkit virus tersebut akan menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan tumor. Meskipun berbagai penelitian dan penanganan yang telah ada dapat memperlambat perkembangan virus, namun sampai saat ini masih diklaim belum ada obat yang dapat memberikan kesembuhan total.

AIDS diperkirakan telah menginfeksi 38,6 juta orang di seluruh dunia. UNAIDS telah memperkirakan bahwa AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang semenjak tahun 1981 sampai 2006. Kini AIDS merupakan pandemi yang menakutkan di seluruh dunia.

Obat HIV
Kisaran tahun 2008, seorang ulama sekaligus ahli farmasi dari Yaman bernama Abdul Majid Al-Zindani menyampaikan pengumuman perihal keberhasilan penelitiannya dalam hal pengobatan terhadap penderita HIV-AIDS.

Berbicara di sela-sela Konferensi Kedokteran Pertama dan Pameran Medis yang ke-6, Rektor Universitas Al-Iman, Sheikh Abdul Majid Al-Zindani mengungkapkan, bahwa ia bersama rekan-rekan timnya, berhasil menemukan obat untuk mengobati AIDS.

Al-Zindani mengatakan bahwa dia dan tim penelitinya membutuhkan waktu lebih dari 20 tahun untuk menemukan obat tersebut. Ia menambahkan, efektivitas obat tersebut juga telah diuji oleh tim medis khusus di Universitas King Abdul Aziz, Arab Saudi dan di laboratorium Marinir AS. Demikian laporan Yemen Post medio 2008.

Al-Zindani menyatakan juga, obat temuannya itu juga telah diujicobakan pada binatang oleh Universitas Sains dan Teknologi dan telah terbukti efektif menyembuhkan binatang percobaan tersebut. Dari 25 kasus, 13 di antara yang diujinya benar-benar dinyatakan sembuh.

Dalam sebuah laporan lain, dinyatakan bahwa menurut Al-Zindani, sebagaimana dipublikasikan stasiun tv satelit Al-Jazeera, medio 2007, ia telah melakukan uji coba terhadap 15 orang yang positif terkena virus HIV selama antara satu sampai tiga tahun, dan kini seluruhnya sembuh dari virus penyakit yang menghilangkan kekebalan tubuh itu.

Dalam sebuah wawancaranya dengan Al-Jazeera, Al-Zindani mengundang semua institusi obat dan kesehatan serta organisasi kesehatan PBB WHO untuk berkunjung ke Yaman dan menyaksikan langsung praktek pengobatan yang ia lakukan di sana. Ia juga mempersilahkan para pakar untuk menguji coba hasil penemuan ilmiahnya. Meski tak mau membeberkan komponen obat alami itu secara detail, terkait nama tumbuhan dan lokasinya, tapi Al-Zindani mengatakan apa yang dilakukannya bukan karena alasan ekonomis. (Lihat: Video Wawancara Al Jazeera dengan Abdul Majid Al-Zindani)

Ia hanya menyebutkan bahwa penelitiannya dilakukan dengan mengembangkan konsep pengobatan ala Rasulullah SAW (Tibbun Nabawi) dan kemukjizatan pengobatan tersebut.

Saat ini, obat hasil temuannya sudah didaftarkan Hak Patennya di World Intellectual Property Organization (WIPO) dengan nama THE USE OF A HERBAL COMPOSITION FOR THE TREATMENT OF A PERSON INFECTED WITH HIV (Cek di sini).

Selain itu, Al-Zindani juga menyebutkan bahwa ia dan timnya sedang melakukan penelitian lain di Pusat Kedokteran Nabi Universitas Al-Iman untuk menemukan obat penyakit yang belum tersembuhkan lainnya. Sejauh ini, mereka juga mendalami penelitian obat Hepatitis B dan C.

Siapa Al-Zindani?
Syaikh Abdul Madjid Az Zindani adalah seorang ulama yang kharismatik. Beliau menulis sejumlah buku diantara yang terkenal adalah kitab Al Iman. Beliau memiliki sebuah Universitas bernama Universitas Al Iman yang cukup megah yang dibiayai sendiri dan mampu memberikan bea siswa kepada para santrinya.

Terlahir di kota Bad’an dalam wilayah Ibb, Republik Yaman pada tahun 1942, Al-Zindani memiliki nama lengkap Abdul Majid bin Abdul Aziz bin Hamud Al-Zindani. Ia dilahirkan pada tahun 1942.
Pendidikan awalnya berada di bawah asuhan ayahandanya Syeikh Abdul Aziz bin Hamud al-Zindani. Pendidikan dasarnya dimulai dari Al Kuttab, kemudian beralih ke Aden dan melanjutkan studi secara pondok di situ. Beliau melanjutkan pendidikan tingkat perguruan tinggi di Fakultas Farmasi di Universitas ‘Ain Syams Mesir selama dua tahun sebelum kemudian pindah kuliah Syariah di Universitas al-Azhar.

Pada tahun 1962, beliau sempat ditahan oleh pemerintah Mesir sehingga mengharuskannya untuk dikembalikan ke Yaman. Di Yaman, ia menekuni kembali ilmu-ilmu Islam di bawah asuhan para ulama Yaman sebelum kemudian berangkat ke Arab Saudi. Di Yaman, ia sempat ditunjuk sebagai seorang pendidik di Kementerian Pendidikan. bahkan hasil buku tulisannya yang membahas tentang Akidah berbasis ilmiah menjadi buku pegangan di sekolah dasar dan menengah di seluruh Yaman.
Di Arab Saudi, dia belajar ilmu agama di bawah ajaran mufti Saudi Syaikh Abdul Aziz Bin Baz dan Syaikh Utsaimin serta ulama Saudi lainnya. Pada saat itulah kemudian ia mengembangkan ilmu ‘Ijaz Ilmu dalam lembaga bernama Pusat Kajian Ilmu Sains al-Quran dan Sunnah (1986/1406) di Mekah. Atas hasil penelitian yang dilakukan terutama dalam bidang sains, Al-Zindani mendapat perhatian dan dianugerahi gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Oum Darman, Sudan.
Al-Zindani bukan tipe ulama yang hanya pandai berceramah saja tanpa beramal. Ia tercatat juga pernah turun berjihad di Afghanistan sebagai realisasi atas ucapan-ucapannya yang ia ajarkan di majlis-majlis. Konon, di sinilah ia bertemu dengan Usamah bin Laden dan beberapa tokoh mujahid yang kemudian dikenal sebagai tokoh Al Qaidah. Tokoh Al Qaidah, Syaikh Anwar Awlaki merupakan salah seorang kawannya yang pernah mengajar di Universitas Al Iman. Mujahid asal Amerika Serikat John Walker Lindh juga merupakan muridnya yang belajar di Univeristas Al Iman, Yaman.

Di Yaman, ia juga mendirikan sebuah organisasi kelaskaran mirip Front Pembela Islam (FPI) di Indonesia bernama Front Amar Ma’ruf Nahi Mungkar di Shan’aa`, Yaman. Berada di bawah pimpinan Al-Zindani, Front Amar Ma’ruf Nahi Mungkar Yaman sering melakukan konvoi untuk merazia tempat-tempat pelacuran dan mencegah bertambahnya kegiatan pemurtadan.

Ormas itu juga eksis dan mampu memberikan perubahan-perubahan yang cukup baik terhadap pemberantasan kemaksiatan di Yaman.
“Tujuan razia tersebut adalah untuk membendung bertambahnya kegiatan kristenisasi di Yaman dan menyebarnya tempat-tempat pelacuran. Padahal, sejumlah para peneliti telah mengingatkan akan bahayanya pelacuran.”

Menurut Al-Zindani, mencegah pelacuran dan maksiat merupakan tuntutan syar’i untuk menegakkan hukuman bagi para pelakunya. Terlebih, setelah berkembangnya isu penculikan para gadis dan dibawa ke tempat-tempat pelacuran.

Aksi yang dilakukan oleh Front Amar Ma’ruf Nahi Mungkar telah menuai hasil. Setelah adanya aksi tersebut, ada beberapa hotel yang tidak menerima pelanggan wanita tanpa mahram. Selain itu, ada beberapa perusahan swasta di bidang transportasi mengkhususkan kendaraan bagi wanita.

Selain dikenal sebagai ulama pendiri Universitas Al Iman Yaman dan seorang akademisi dan peneliti, Al-Zindani juga merupakan Presiden Majelis Syuro Partai Islah Yaman dan salah seorang pendiri Ikhwanul Muslimin Yaman. Ia juga pernah menduduki pengurus Rabithah Alam Islami sebagai Wakil. Dan terakhir, namanya juga masuk dalam daftar teroris versi AS. [mzf/bbs]
*Keterangan gambar:
#1  Ilustrasi
#2  Syaikh Abdul Majid Al-Zindani
#3  Print-Screen Pendaftaran Hak Paten Obat HIV di WIPO

sumber : http://www.muslimdaily.net/berita/internasional/ulama-penemu-obat-virus-hiv-pimpin-front-pembela-islam-ala-yaman-berantas-kemaksiatan.html

Disclaimer :

Untuk Hasil Sembuh Fungsional Permanen Umumnya di butuhkan pengobatan selama 3-6 bulan pengobatan. Faktor kondisi tubuh seseorang dan suport keluarga sangat berpengaruh terhadap reaksi kesembuhan. Simpanlah alamat & nomor HP kami 082332222009