“Dan apabila aku sakit. Dialah (Allah) yang menyembuhkanku” (As Syu’araa: 80)
Slide 1 Code Start -->

ODHA dengan Infeksi Oportunis : Dermatitis Kronis dan SGB

Perbaikan yang begitu cepat hanya dalam waktu 1 bulan pengobatan. Alhamdulllah

Control Keberadaan Virus HIV

Sangat penting di lakukan Kontrol VL selama Pengobatan Kami

Rasulullah ﷺ
“Setiap penyakit ada obatnya, dan bila telah ditemukan dengan tepat obat suatu penyakit, niscaya akan sembuh dengan izin Allah”

PEMERIKSAAN DINI HIV

Agar dapat mendeteksi HIV dengan tepat, tes deteksi HIV perlu dilakukan pada waktu yang tepat. Umumnya, virus HIV baru akan terdeteksi dalam tubuh empat minggu setelah terjadi pajanan terhadap virus ini.
Banyak orang masih merasa enggan untuk melakukan tes HIV karena stigma yang ada terhadap penyakit ini. Padahal, makin cepat terdeteksi dan ditangani, maka makin efektif hasil pengobatan HIV. Selain itu, dengan mengetahui status HIV, penderitanya dapat menerapkan langkah-langkah pencegahan penyebaran virus ini.

Siapa yang Sebaiknya Memeriksakan Diri?

Sebagian pengidap tidak menyangka bahwa virus HIV telah bersarang dalam tubuh mereka karena tidak merasakan gejala apa-apa. Ibu hamil juga disarankan untuk memeriksakan diri dengan tes HIV, sehingga yang terdeteksi positif dapat menjalani pengobatan sedini mungkin dan mengurangi risiko penyebaran virus kepada bayinya.
Berikut ini adalah kelompok orang yang dikategorikan berisiko mengidap HIV.
  • Mengidap TB, hepatitis atau penyakit menular seksual seperti herpes, sifilis, klamidia, trikomoniasis, atau gonore.
  • Memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
  • Melakukan hubungan seksual tanpa pengaman seperti kondom dengan orang yang latar belakang seksualnya tidak diketahui dengan pasti.
  • Berhubungan seksual dengan pengguna narkoba.
  • Pernah menyuntikkan obat-obatan atau berbagi alat suntik dengan orang lain.
  • Memiliki ibu yang mengidap HIV.
  • Hamil di luar rencana.
  • Pernah menerima transfusi darah yang kesterilannya diragukan.

Bagaimana Cara Mengakses Tes Deteksi HIV?

Tidak semua rumah sakit atau lembaga memberikan layanan tes HIV. Anda dapat mengakses daftar rumah sakit atau lembaga HIV yang menyediakan layanan HIV terdekat. Paket tes umumnya dapat terdiri dari: deteksi infeksi menular seksual (IMS), konseling sebelum tes HIV, tes HIV, dan konseling setelah tes HIV. Beberapa lembaga memberikan seluruh jenis pelayanan di atas, sementara yang lain hanya memberikan satu atau dua kelas saja. Sebaiknya tanyakan terlebih dahulu agar mendapat layanan yang sesuai dengan kebutuhan.
Terdapat beberapa jenis tes untuk mendeteksi HIV, antara lain:
  • Tes standar: pemeriksaan darah untuk mendeteksi antibodi HIV. Dalam waktu 1-6 bulan setelah virus HIV masuk ke tubuh, tubuh akan memproduksi antibodi sebagai respons terhadap infeksi ini. Oleh karena itu tes ini sebaiknya dilakukan 1 bulan setelah kira-kira terjadi pajanan terhadap virus HIV.
  • Tes antibodi cepat: umumnya tes ini merupakan pemeriksaan darah untuk menemukan antibodi HIV dalam darah dan kadang-kadang juga pada air liur. Tes juga hanya akan memberikan hasil yang akurat sebulan setelah terjadinya pajanan terhadap virus HIV.
  • Tes antigen HIV: tes darah ini dapat mendeteksi HIV sekitar 20 hari lebih cepat daripada tes standar. Pemeriksaan dilakukan terhadap antigen HIV, bagian dari virus yang muncul 14-28 hari setelah infeksi.
Jika hasil tes Anda negatif, Anda dapat terus melakukan tindakan pencegahan seperti menggunakan kondom saat berhubungan seksual dan tidak berbagi alat pribadi seperti jarum suntik. Jika hasil tes Anda positif, Anda dapat segera berkonsultasi untuk mendapatkan terapi yang tepat.  Makin cepat HIV terdeteksi, maka makin panjang usia harapan hidup yang dapat diupayakan
sumber : alodokter.com
Apa yang sebaiknya di lakukan selain meningkatkan daya tahan tubuh ? maka di Perlu terapi pencegahan HIV

LGBT, Faktor Penyebab, Dampak Dan Cara Mengatasinya

AKHIR-akhir ini, di Indonesia marak pembahasan mengenai LGBT. Sebenarnya apa itu LGBT? LGBT merupakan singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender.


Lesbian ialah suatu orientasi seks yang mana perempuan menyukai sesama jenis perempuan. Lalu, gay adalah sebutan untuk seorang laki-laki yang menyukai sesama laki-laki. Sementara biseksual ialah sebutan untuk seseorang yang dapat tertarik dengan laki-laki maupun perempuan. Lalu transgender ialah seseorang yang memiliki penampilan atau perilaku berkebalikan dengan jenis kelaminnya. Dalam kasus ini transgender tidak menginginkan adanya perubahan organ seksualnya. Seseorang yang menginginkan adanya perubahan organ intimnya disebut transeksual. 



LBGT ini tergolong sebagai masalah kejiwaan seperti yang diungkapkan oleh Menteri Kesehatan RI Nila Djuwita F Moeloek saat berkunjung ke Kota Padang, Sumatera Barat pada Februari 2016 lalu. "Dari sisi kesehatan, LGBT itu masalah kejiwaan. Beda dengan gangguan kejiwaan, kalau gangguan mereka yang tergabung di dalamnya tidak bisa berinteraksi".



LGBT ditentang keras di Indonesia karena hal tersebut tidak sesuai dan sangat menyimpang dari ajaran agama manapun. Lalu, apa yang menyebabkan seseorang memiliki penyimpangan perilaku dalam orientasi seks tersebut?



Faktor Penyebab Terjadinya LGBT



1. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan bisa memicu terjadinya LGBT, misalnya saja karena salah pergaulan. Dalam berteman, sudah selayaknya kita "memilih" teman yang memiliki perilaku baik. Ketika seseorang berteman dengan orang yang termasuk LGBT, ada kecenderungan dia akan ikut menjadi anggota LGBT disebabkan faktor pengaruh teman. Jadi, lingkungan dan kebiasaan menjadi faktor pemicu paling besar terjadinya LGBT di Indonesia. Adanya pengaruh budaya barat yang masuk ke Indonesia juga bisa menyebabkan penyimpangan perilaku ini terjadi. 
2. Faktor keluarga 
Jika seorang anak mengalami kekerasan di lingkungan keluarganya, hal ini bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan dia menjadi LGBT. Sebagai contoh, seorang anak perempuan yang mendapatkan perlakukan kasar dari ayah atau saudara laki-lakinya akan berpikir untuk membenci lawan jenisnya. Alhasil, dia memilih untuk hidup sebagai LGBT karena pengalaman hidup yang tidak mengenakkan.



Oleh sebab itulah, peranan di dalam keluarga sangat penting. Kehangatan dan keharmonisan keluarga akan mendorong anak untuk tumbuh normal dan wajar. Selain itu, jika kedua orang tua memberikan pendidikan agama dan moral yang baik, hal ini akan membentengi seseorang untuk menyimpang menjadi LGBT. 
3. Faktor Genetik
Kemudian, faktor penyebab LGBT bisa terjadi ialah karena faktor genetik. Maksudnya ialah penyimpangan seksual seperti Lesbian, Gay, Biseksual ataupun Transgender bisa terjadi karena adanya riwayat keturunan dari anggota keluarga sebelumnya.



Dalam tubuh manusia, kromosom seorang laki-laki normal ialah XY dan perempuan yaitu XX. Namun, di kehidupan nyata, bisa ditemukan bahwa seorang laki-laki memiliki kromosom XXY. Kelebihan kromosom ini bisa menyebabkan dia memiliki perilaku menyerupai seorang perempuan. 



Bahaya LGBT 



Faktanya, penyebaran LGBT begitu cepat. Bahkan, yang tadinya terlahir sebagai perempuan atau laki-laki "normal" dapat terkena hal tersebut. Hal tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja karena dampaknya sangat besar. LGBT bisa membahayakan kesehatan, pendidikan dan moral seseorang. 



a. Kanker anal atau dubur 
Para gay melakukan hubungan sek anal sehingga mereka memiliki resiko tinggi terkena penyakit kanker anal.



b. Kanker mulut 
Kebiasaan melakukan oral seks bisa menyebabkan kanker mulut. Sebab, faktanya rokok bukanlah satu-satunya penyebab kanker mulut terjadi. Hal ini sesuai dengan studi di New England Journal of Medicine yang dimuat di situs Dallasvoice.



c. Meningitis 
Meningitis atau radang selaput otak terjadi karena infeksi mikroorganisme, kanker, penyalahgunaan obat-obatan tertentu dan mengalami peradangan tubuh. Namun, hal lain diungkapkan dalam tulisan di DetikHealth bahwa meningitis terjadi karena penularan hubungan seks yang dilakukan oleh LGBT.
d. HIV/AIDS
Umumnya, para LGBT memiliki gaya hidup seks bebas dengan banyak orang sehingga kecenderungan terkena virus HIV/ AIDS sangat tinggi.



e. Dampak Pendidikan



Selain berdampak pada kesehatan, LGBT juga mempengaruhi pendidikan seseorang. Sebab faktanya, seorang LGBT memiliki permasalahan putus sekolah 5 kali lebih besar dibandingkan dengan siswi atau siswa normal.



f. Dampak keamanan 
Adanya LGBT ini menyebabkan terjadinya pelecehan seksual terjadi di mana-mana. Bahkan, banyak kasus yang mana pelecehan tersebut terjadi pada anak-anak. 



Cara Mengatasi LGBT 



Karena dampak LGBT sangat mengerikan, sebaiknya ada upaya untuk mencegah timbulnya LGBT. Caranya antara lain sebagai berikut ini:



1. Menjaga pergaulan 
2. Menutup segala celah pornografi misalnya dari gadget. Orang tua harus aktif dalam hal ini. 
3. Diadakan kajian atau seminar mengenai bahaya LGBT di sekolah-sekolah
4. Adanya undang-undang yang melarang adanya LGBT sehingga hal ini tidak menyebar semakin parah. 
5. Diadakan penyuluhan keagamaan mengenai LGBT yang menyimpang dari aturan agama. 
Dengan hal-hal tersebut, diharapkan LGBT dapat dicegah dan penyebarannya tidak semakin luas. LGBT merupakan suatu masalah kejiwaan yang perlu ditangani oleh semua pihak baik dari pelaku maupun lingkungan sekitar. Dengan adanya kerja sama yang baik, bukan tidak mungkin masalah LGBT yang menjadi kontroversi ini bisa diatasi dengan baik. [***]

Reza Leonindya Nur Chaecyandini
Penulis adalah mahasiswa London School of Public Relation 

Spesialis HIV AIDS

ANDA BERESIKO TERTULAR HIV ?
SEGERA TERAPI PENCEGAHAN HIV
JANGAN TERLAMBAT
hingga juni 2020 berhasil 100%
CUKUP 1 - 3 BULAN SEMBUH TUNTAS

BILA ANDA POSITIF HIV ?
Belum siap minum ARV
Bosan minum ARV sudah berobat tapi masih sering ngedrop lemas sariawan dll

Dengan metode multi terapi
JANGAN MENUNGGU HIV ANDA BERTAMBAH PARAH
Kami berpengalaman mengobati HIV AIDS
sudah banyak terbukti

Rasulullah ﷺ 

“Setiap penyakit ada obatnya, dan bila telah ditemukan dengan tepat obat suatu penyakit, niscaya akan sembuh dengan izin Allah”
============================
CATAT DAN SIMPANLAH ALAMAT KAMI
===============================

Obat Herbal Kencing Manis, lepas insulin injeksi

Kendalikan gula darah mu
Sembuhkan komplikasi nya
Kembali hidup sehat dan bermanfaat

Tidak usah berputus asa semua ada solusinya




belum selesai

Testimoni HIV Hasil Viraload HIV

Catatan Pengobatan dan perkembangan virus HIV

Perkembangan
  1. Hasil laboratorium viraload HIV bulan april 2015 sebelum kami obati 6.72x10^4 ( 67.200)                         Mulai di obati bulan MEI 2015
  2. Hasil laboratorium viraload HIV bulan april 2015 setelah kami obati 4.67x10^4 ( 46.700 ) / terjadi penurunan viraload - 31% dari bulan sebelumnya. kondisi fisik pasien membaik.
  3. Hasil laboratorium viraload HIV bulan april 2015 setelah kami obati 6.83x10^4 ( 68.300 ) / terjadi kenaikan viraload 46 % dari bulan sebelumnya hal ini di karenakan virus di sistem limfatik mulai keluar dan masuk ke sistem pembuluh darah.kondisi seperti ini sampai dengan puncaknya. lalu terjadi penurunan s/d tidak terdeteksi.  kondisi fisik pasien membaik.
  4. Hasil laboratorium viraload HIV bulan april 2015 setelah kami obati 1.78x10^4 ( 17.800 ) / terjadi penurunan viraload - 74% dari bulan sebelumnya / berkurang 50.500 pertetes. kondisi fisik pasien membaik.
  5. Semoga di pemeriksaan bulan berikutnya hasil viraload tidak terdeteksi / sembuh tuntas. VIRUS benar benar hilang dari tubuh pasien baik di sistem peredaran darah,limfatik dll.
HASIL LABORATORIUM SEBELUM KAMI OBATI
Hasil Antihiv " reaktif "
Hasil RNA April 2015 SEBELUM KAMI OBATI





Dibawah ini adalah hasil cek laboratorium SETELAH kami obati
Pengobatan di mulai bulan Mei 2015

Hasil Darah Rutin Juni 2015

Hasil RNA Juni 2015

Hasil RNA Agustus 2015


Disclaimer :

Untuk Hasil Sembuh Fungsional Permanen Umumnya di butuhkan pengobatan selama 3-6 bulan pengobatan. Faktor kondisi tubuh seseorang dan suport keluarga sangat berpengaruh terhadap reaksi kesembuhan. Simpanlah alamat & nomor HP kami 082332222009