“Dan apabila aku sakit. Dialah (Allah) yang menyembuhkanku” (As Syu’araa: 80)
Slide 1 Code Start -->

ODHA dengan Infeksi Oportunis : Dermatitis Kronis dan SGB

Perbaikan yang begitu cepat hanya dalam waktu 1 bulan pengobatan. Alhamdulllah

Control Keberadaan Virus HIV

Sangat penting di lakukan Kontrol VL selama Pengobatan Kami

Rasulullah ﷺ
“Setiap penyakit ada obatnya, dan bila telah ditemukan dengan tepat obat suatu penyakit, niscaya akan sembuh dengan izin Allah”
Tampilkan postingan dengan label testimoni. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label testimoni. Tampilkan semua postingan

Bayi yang "Sembuh" dari HIV, Virusnya Kembali Lagi

Seorang bocah terlahir dengan infeksi HIV namun dinyatakan "sembuh" kini mengidap virus ini kembali. Padahal, berkat terapi pengobatan sejak ia lahir, bocah tersebut sempat bebas dari HIV selama lebih dari dua tahun.
Bayi tersebut lahir dari ibu yang positif HIV pada tahun 2010 dan langsung diterapi dengan obat antiretroviral begitu ia dilahirkan. Kemudian pengobatan itu dilanjutkan sampai ia berusia 18 bulan. Sayangnya dokter kehilangan kontak dengan keluarga bayi tersebut sehingga pengobatan tidak dilanjutkan.

Bayi tersebut baru kembali ke rumah sakit saat ia berusia 5 bulan. Ia mengejutkan para dokter karena dalam pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda HIV.

Selama dua tahun setelahnya, si bayi bebas dari HIV dan kasus ini menjadi perbincangan dan kegembiraan para ahli kesehatan. Para dokter juga berencana melakukan percobaan klinis untuk mengetahui apakah terapi antivirus sejak awal akan memberikan hasil yang serupa.

Sayangnya kini setelah si bayi telah berusia 4 tahun, dokter menemukan jejak HIV dalam darahnya.

"Tentu ini mengecewakan, bukan hanya bagi si anak ini, para staf medis yang terlibat, serta komunitas penelitian HIV/AIDS," kata Dr.Anthony S.Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Disease.

Ia mengatakan, secara ilmiah perkembangan tersebut mengingatkan para ahli bahwa masih banyak yang harus dipelajari tentang infeksi HIV dan di mana virus ini bersembunyi dalam tubuh.

Ketika si anak tersebut pertama kali ditemukan bebas HIV, para dokter menekankan bahwa si anak bisa disebut sebagai "sembuh" dari HIV jika dengan berlalunya waktu level virusnya tidak terdeteksi.

Namun, hasil tersebut menunjukkan ternyata terapinya tidak bisa menghapuskan seluruh virus dari tubuh. Meski begitu, tim dokter yang menangani mengatakan masih ada harapan bahwa jenis terapi HIV seperti yang diterima anak tersebut akan membuka peluang pengobatan HIV.

"Fakta bahwa si anak masih bebas HIV selama dua tahun meski tidak lagi mendapat obat antivirus sebenarnya di luar dugaan. Biasanya, jika pengobatan dihentikan, kadar HIV akan langsung naik dalam seminggu, bukan tahunan," kata Dr.Deborah Persaud, salah satu dokter yang terlibat.

Selanjutnya, para ilmuwan akan mencari tahu mengapa pengobatan itu sukses menjaga virus tidak cepat naik dalam kurun waktu cukup lama. Mereka juga berusaha mengetahui apakah periode remisi tersebut bisa bertahan lebih lama lagi.

Di NYATAKAN SEMBUH, Dua Orang Ini Kembali Dinyatakan Positif HIV



HIV kembali ditemukan pada darah dua pasien yang sebelumnya dinyatakan "sembuh". Pasien saat itu dinyatakan demikian karena sudah menjalani prosedur transplantasi sumsum tulang.

Temuan tersebut dipresentasikan pada konferensi internasional ilmuwan AIDS. Dalam kesempatan tersebut, salah satu ilmuan Timothy Henrich dari Brigham and Woman's Hospital di Boston menunjukkan kemampuan HIV untuk bersembunyi di dalam tubuh manusia.

Sebelum menjalani prosedur trasplantasi sumsum tulang, dua pasien tersebut sudah menjalani beberapa prosedur lainnya. Namun belum ada yang berhasil menyembuhkan kanker limfoma Hodgkin's yang mereka alami.

Keduanya telah berjuang melawan HIV selama bertahun-tahun, namun mereka sepakat untuk berhenti menjalani pengobatan dengan obat antiretroviral (ARV) dan memilih prosedur transplantasi sumsum tulang. Ini mereka lakukan karena prosedur tersebut juga dapat sekaligus menghilangkan virus dari tubuh mereka.

Satu dari mereka dinyatakan bebas HIV selama tujuh minggu, namun sayangnya virus kembali ditemukan setelahnya. Dokter pun menyarankan agar pasien kembali meneruskan pengobatan ARV.
Sementara pasien lainnya yang masih dinyatakan bebas virus masih melanjutkan berhenti obat ARV. Hingga delapan bulan kemudian, virus kembali dinyatakan kambuh dan pasien pun perlu melanjutkan pengobatan.

Henrich dan timnya mengakui hasil dari studi masih mengecewakan, namun mereka percaya temuan ini akan memberikan pengetahuan baru yang bermanfaat sebagai landasan studi selanjutnya.

"Kami akan kembali meneliti. Ilmu pengetahuan sangat menyenangkan, meski kadang hasilnya tidak sesuai dengan yang diinginkan," pungkasnya.

"Sembuh" dari HIV, Anak Ini Benar-benar Bebas Virus



Seorang anak berusia tiga tahun asal Mississippi, Amerika Serikat, dinyatakan sembuh dari infeksi HIV. Dokter melaporkan, berkat penanganan agresif yang langsung dilakukan sejak dilahirkan, kini anak perempuan itu bebas virus.

Pakar imunologi dari University of Massachussets Medical School yang menangani kasus tersebut, dr Katherine Luzuriaga, mengatakan, penanganan awal dengan kombinasi obat antiretroviral (ARV) yang potensial dapat menjaga virus tidak berkembang di dalam tubuh anak itu.

Para dokter mengaku masih ragu untuk menyatakan anak itu benar-benar sembuh. Namun menurut laporan terbaru yang dimuat dalam New England Journal of Medicine, tidak ditemukan virus yang bereplikasi secara aktif dalam sistem tubuhnya. Anak itu bahkan sudah berhenti mengonsumsi obat sejak usia 18 bulan.

Beberapa tes menunjukkan indikasi keberadaan virus yang sangat rendah dalam darah anak itu. Namun, dokter belum dapat memastikan apakah hasil itu adalah "false positive" atau hanya sisa dari virus yang telah dimusnahkan.

"Jika yang terdeteksi itu adalah sisa virus, maka pertanyaannya adalah apakah mereka bisa hidup kembali. Untuk itu, kami menyebutnya sebagai remisi karena kami mengikuti anak itu dalam periode waktu yang lama untuk mengetahui apakah tubuhnya dapat mengontrol virus tanpa bantuan obat," papar Luzuriaga.

Kasus ini lantas tercatat sebagai remisi HIV pertama pada anak. Temuan ini awalnya dipresentasikan pada bulan Mei selama pertemuan ilmiah di Atlanta dan terus diperbarui untuk menambah detailnya.

Menurut dokter anak yang menanganinya, dr Hannah Gay dari University of Mississippi Medical Center, anak itu diberikan penanganan HIV sejak 30 jam setelah kelahirannya.

Luzuriaga mengatakan, dokter umumnya memberikan ibu dengan HIV positif melalui dua pengobatan ARV untuk mencegah transmisi virus pada janinnya. Setelah proses persalinan, bayi kemudian langsung dites untuk HIV dan diberi pengobatan begitu diketahui bahwa terdapat virus di dalam tubuhnya.

Namun, dalam kasus anak ini, sang ibu sebelumnya tidak diketahui terjangkit HIV, begitu pula dengan anaknya begitu dilahirkan. Inilah yang membuat Gay sesegera mungkin memberikan pengobatan ARV.

Gay juga memilihkan kombinasi tiga obat ARV guna meningkatkan kemampuannya, dan memberikannya hingga anak itu berusia 18 bulan. Menurut Luzuriaga, hal ini dilakukan guna menjaga virus tidak menjadi resisten terhadap obat apa pun sebelum hilang dari tubuh si anak.

Lebih lanjut, Luzuriaga menjelaskan, ada dua faktor yang berperan penting dalam mencegah HIV merusak sistem imun, yaitu waktu dan pengobatan. Semakin dini diberi pengobatan ARV, semakin besar peluang untuk "sembuh".

Berdasarkan kasus anak perempuan itu, studi lanjutan akan dilakukan dengan metode pemeriksaan dini untuk memastikan bahwa pendekatan tersebut dapat dilakukan pada semua bayi yang terinfeksi HIV.

Testimoni2

Pertama tama kami mengucapkan syukur kepada Allah Swt karena Alhamdulillah salah satu pasien kami ODHA sudah 1 bulan lebih berbaring tidak berdaya padahal selama ini dalam pengobatan ARV di RS Magelang selama kurang lebih 1 tahun.

Sebelum kami obati kondisi ODHA sangat memprihatinkan. beliau tidak bisa jalan, kulit mengelupas, sangat lemas dll.  Beliau sudah stadium AIDS dengan IO :

1. Infeksi Oportunistis dengan Sindroma Guillain-Barre (SGB
2. Psoriasis cronis

Kemudian kami obati melalui metode kami beberapa obat ramuaan kami  dan dengan memohon PERTOLONGAN ALLAH ( pasien selalu berdoa sesuai amalan dari kami ) alhamdulillah dalam waktu 1 (SATU ) bulan pasien sudah sangat banyak kemajuan sembuh dari IO. 

ini gambarnya :
Kondisi Kaki tangan ODHA Sebelum kami obati 




Kondisi ODHA setelah 1 Bulan kami Obati, Pulih seperti sedia kala. 






















Kini Beliau masih dalam pengobatan untuk Virus HIV nya ... semoga beliau atas IJIN ALLAH sembuh tuntas. Amiin

Disclaimer :

Faktor kondisi tubuh dan Minat Pasien serta suport keluarga pasien sangat mempengaruhi Tingkat kesembuhan Pasien. Ingat Satu satunya di Indonesia menggunakan Formulasi ini yang terbukti mampu mengobati HIV. Simpanlah alamat kami . WA : 0823-3222-2009