“Dan apabila aku sakit. Dialah (Allah) yang menyembuhkanku” (As Syu’araa: 80)
Slide 1 Code Start -->

ODHA dengan Infeksi Oportunis : Dermatitis Kronis dan SGB

Perbaikan yang begitu cepat hanya dalam waktu 1 bulan pengobatan. Alhamdulllah

Control Keberadaan Virus HIV

Sangat penting di lakukan Kontrol VL selama Pengobatan Kami

Rasulullah ï·º
“Setiap penyakit ada obatnya, dan bila telah ditemukan dengan tepat obat suatu penyakit, niscaya akan sembuh dengan izin Allah”

Benarkah Selebritis Mati Karena AIDS? Faktanya Tidak

18 April 2013 15:26:39 Dibaca : 1687
Benarkah Selebritis Mati Karena AIDS? Faktanya Tidak
-
Sebagai fakta pemula, faktanya terdapat lebih dari 2500 ilmuwan terkenal dunia bahkan beberapa diantaranya adalah peraih nobel yang dengan tegas mengatakan bahwa HIV/AIDS hanyalah propaganda sebagai bagian dari bisnis maha besar dari dunia Pharmacy. Faktanya adalah virus HIV tidak pernah di isolasi sampai dengan detik ini karena virus HIV hanyalah sebuah dongeng belaka.
Yang terngiang-ngiang di telinga dan di otak anda sekarang ini bahwa penyanyi terkenal seperti mendiang Fredy Mercuri mati karena AIDS. Benarkah demikian? 

Tidak ada satupun selebriti yang meninggal karena AIDS

Apabila Aids merupakan penyakit menular seksual, publik akan tahu pasti bahwa kasus kematian dari para selebriti karena AIDS akan sangat banyak jumlahnya dan akan menjadi sangat luar biasa (seperti anda ketahui free-sex merajalela di sana). Namun hal itu tidak seperti yang di harapkan sebenarnya. Sepertiyang di ceritakan oleh pihak keluarga dan teman terdekat dari mantan selebritis tersebut bahwa Rock Hudson, Nureyev, Anthony Perkins, Freddie Mercury, danNéstor Almendros mati bukan karena AIDS. Selain itu bahwa pada kasus mereka ditemukan penyebab kematian yang berbeda-beda. Kenyatannya Nureyev meninggal karena keracunan seperti pengakuan dari pacar prianya (sumber Guardian 30 Januari 2003), Hudson di beritakan meninggal karena kanker kelenjar getah bening, Freddie Mercury merupakan pemakai narkoba (drug user) dan meninggal karena over dosis dan multi-lobe broncopneumonia. Kemudian Néstor Almendros meninggal karena kanker, dan Antony Perkins meninggal yang di akibatkan oleh pneumonia yang di propagandakan oleh para maistream sebagai penyakit terdefinisi AIDS. Namun ada hal yang sangat tidak masuk di akal, karena selama hidupnya setelah di diagnose HIV positif, Antony Perkins tidak menularkan infeksi virus HIV kepada istrinya (istrinya menceritakan setelah di diagnosa hiv, tetap berhubungan intim sebagai suami istri / tanpa pengaman).
Fakta lain bahwa beberapa gay selebritis yang masih hidup walapun telah di diagnosa HIV seperti Juara Olimpiade Greg Louganis (Amerika) yang memproklamirkan hidup sehat. Pada kenyataannya, Greg tidak pernah mengkonsumsi “obat hiv” atau seperti skater terkenal bernama Rudy Galindo, selain itu Magic Johnson masih hidup dan sehat sampai sekarang, dan petinju Tommy Morrison yang sehat dan masih hidup tanpa pengobatan yang kemudian dengan tegas mencela teori AIDS sebagai penipuan (propaganda untuk mengeruk keuntungan).
Greg Luganis : tips yang terbaik adalah berhenti mengkonsumsi obat tersebut. Karena saya merasa bahwa kualitas hidup saya hilang pada saat mengkonsumsi obat tersebut ­((The State, 15 April, 1997).
Suami dariMargaret Heckler yang merupakan pengacara yang sangat fanatik yang pada tahun bersama 1984 pertama kali mempresentasikan theory AIDS bersama Dr. Gallo meninggal karena pneumonia. Hal ini tentu sangat lucu dan sungguh tidak masuk akal, karena ketika mereka mempresentasikan penyakit pneumonia sebagai penyebab dari AIDS pada saat itu.

ASHE AND PERKINS TIDAK PERNAH MENGINFEKSI VIRUS HIV KEPADA ISTRI MEREKA
Arthur Ashe, pemenang tenis Wimbledon diduga terinfeksi HIV dalam transfusi darah untuk bypass pada tahun 1983. Dan kematian Arthur di atributkan untuk AIDS. Tetapi pada kenyataannya bahwa Arthur meninggal karena komplikasi penyakit hati setelah dia mendapat kenyatan bahwa itu merupakan penyakit bawaan lahirnya. Bertahun-tahun selama masih hidup, Arthur tidak pernah pernah menularkan virus tersebut kepada istrinya walaupun mereka tetap berhubungan pada sebagai suami istri. Ashe meninggal pada tahun 1993.

Begitu pula dengan apa yang terjadi pada Perkins, dan anak nya lahir dengan sehat dan tidak pernah terinfeksi HIV. BUKTI KESEKIAN KALINYA BAHWA HIV BUKAN MERUPAKAN PENYAKIT YANG MENULAR LEWAT HUBUNGAN SEKSUAL. Obat HIV yang telah dia konsumsi menyebabkan Perkins meninggal dunia, berdasarkan pernyataan dari Duesberg (ilmuwan peraih nobel) yang dengan tegas mengatakan Perkins merupakan korban dari AZT (salah satu obat hiv/aids yang sangat berbahaya dan beracun yang sebelumnya telah di larang di gunakan untuk terapi kanker, karena setelah di gunakan obat tersebut, orang-orang malah meninggal dunia).
13662728781369513938

ANTHONY PERKINS MATI KARENA PNEUMONIA BUKAN AIDS
136627292258844919

ROCK HUDSON MATI KARENA KANKER GETAH BENING, BUKAN AIDS
1366272968980046852

ARTHUR ASHE MATI KARENA MASALAH JANTUNG (PENYAKIT BAWAAN), , TOXIC MEDICATION BUKAN AIDS
13662730111032693067

NUREYEV MATI KARENA KERACUNAN, BUKAN AIDS
136627305032600175

TOMMY MORRISON HIV + SEHAT TANPA OBAT, SEKARANG MALAH NEGATIV HIV.
13662730881476862877

MAGIC JOHNSON, SEHAT TANPA OBAT
13662731231151471231

GREG LUGANIS SEHAT TANPA OBAT HIV.
Didiagnosa positif tidak berarti sama sekali bahwa anda akan mendapatkan AIDS
Buktinya
Faktanya bahwa para selebritis yang di tes positif hiv tidak berarti sama sekali (meaningless), semua orang bisa saja di test positif berdasarkan STDs, hepatitis, flu atau citomegaloviruses. Kemudia mereka menyusun latency (Penundaan yang terjadi ketika informasi dikirimkan dari propaganda kepada korbannya) dan menunggu sampai mereka yang di diagnosa mendapatkan diagnosa penyakit selama tahun tersebut, kemudian mereka secara cerdik menamakan itu sebagai AIDS, padahal sebenarnya tidak, penyakit mereka sudah ada bahkan sebelum mereka terkena AIDS.

Sumber:
Crewdson, J, (2002) Science Fictions, p. 448 (Pulitzer prize) Carlson, J. R., et al. "Evaluation of commercial AIDS screening test kits." Lancet 1(8442):1388, June 15, 1985 (lancet merupakan salah satu jurnal medical terkenal di dunia jadi bukan merupakan jurnal rethinker AIDS)


AZT YANG MEMBUNUH SEL-T, BUKAN HIV (Balzarini, 1989)

HIV tidak membunuh anda, karena didalam sejarah tidah pernah ada retrovirus yang pernah membunuh binatang bahkan manusia. Tetapi AZT yang secara pasti membunuh. Seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Balzarini. Biakan virus hiv yang di tempatkan pada vitro didalam laboratorium selama 4 bulan di dapatkan hasil tidak membunuh sel-T. (Hoxie et al, 1985). Obat AIDS dari dokter lah yang membunuh anda. Apabila anda percaya pada teori tersebut dan meracuni diri anda sendiri, maka anda akan mati sia-sia dengan sesuatu yang tanpa dasar ilmiah di buktikan. 

INGAT DISANA ADA JUTAAN ORANG DI DUNIA YANG HIDUP SEHAT SETELAH DI DIAGNOSA HIV+ WALAUPUN TANPA MENGKONSUMI OBAT, Contoh sederhana Silvia L. , Nuria G. and Dr. Garrido yang telah di diagnosa selama 18 dan lebih dari 20 tahun, dan masih banyak lagi (lihat saja pengakuan mereka di : http://livingwithouthivdrugs.com/)

Balzarini, J., Herdewijn, P. and De Clercq, E. (1989) Differential patterns of intracellular metabolism of 2',3'-didehydro-2',3'-dideoxythymidine and 3'-azido-2',3'-dideoxythymidine, two potent anti-human immunodeficiency virus compounds. J. biol. Chem. 264: 6127-6133.

Teringat saya menanyakan salah satu dokter di daerah saya yang ketika saya tanyakan mengenai seorang pria HIV+ di Manchester hidup sehat selama 20 tahun walaupun tanpa mengkonsumsi obat HIV. Beliau menjawabnya “ oh kita tetap akan menggunakan obat HIV karena sudah ketentuan dari Pihak WHO. Oh that’s almost funny for me, because the WHO lies to us all the time. They very friendly with the drug companies…

KESIMPULAN
MEDIA PROPAGANDA DAN REPETISI GOEBBELIAN BERBOHONG DAN BERUSAHA MENCUCI OTAK KITA (BRAIN WASHED) SEHINGGA KITA PERCAYA BAHWA MEREKA TELAH MATI KARENA AIDS. SAMPAI SAAT INI VIRUS HIV YANG DI KIRA ADA, NYATANYA BELUM BISA DI ISOLASI. TIDAK ADA SEORANG ILMUWAN PUN YANG BISA MENGHUBUNGKAN KEMATIAN DENGAN AIDS. NO ONE. AIDS TERDIRI DARI 30 PENYAKIT YANG SELALU ADA JAUH SEBELUM AIDS ITU DI HOAX-KAN, SEPERTI KANKER UTERUS, PNEUMONIA, TBC, DEMENTIA, KAPOSI’S SARCOMA ATAU KANKER REKTUM. AIDS MERUPAKAN KEBOHONGAN YANG SANGAT MONUMENTAL (SEBUAH GAGASAN DARI SOSIAL POLITIK). AIDS BUKANLAH MERUPAKAN ILMU ATAU PENYAKIT BARU, DAN TUGAS KITA SEMUA BERSAMA-SAMA UNTUK MENGAKHIRI TIPUAN GLOBAL INI

SUMBER : http://www.kompasiana.com/alexander1/benarkah-selebritis-mati-karena-aids-faktanya-tidak_552c703a6ea834101f8b45a1

FAKTA VIRUS HIV adalah rekayasa


Bismillah…
Berawal dari review saya tentang novel CODEX: Konspirasi Jahat Di Atas Meja Makan Kita. Di cover belakang tertulis:
DEPOPULATION PROGRAM ADALAH NYATA!
…….
Tahukah Anda jika HIV sengaja diciptakan untuk memusnahkan etnis asli Afrika?
……..
Kemudian mas Wikan memberikan pertanyaan yang bagus:
Wikan said:
kalau AIDS buat membasmi orang Afrika, kenapa orang Amerika dan orang di lain benua juga kena?
Karena terlalu panjang penjelasannya, maka saya buka thread baru, dengan jawaban sebagai berikut:
WHO tahun 2008 mencatat jika di benua Afrika sekurangnya ada 40 jutaan orang terjangkit HIV. Ini menurut data resmi, sedangkan semua orang tahu jika angka di lapangan bisa lebih banyak dua atau tiga kali dari data resmi. Di dunia ini, HIV memang dikenal sebagai pembunuh nomor satu orang-orang kulit hitam. Dalam perkembangan penelitian, banyak saintis dunia yang mengatakan bahwa HIV sengaja diciptakan untuk pemusnahan massal, siapa yang mengatakan:
[1] Doktor Mangari Waathai, Doktor Biologi peraih Nobel di tahun 2004, yang dengan tegas menyatakan jika HIV merupakan senjata biologi yang sengaja diciptakan untuk menghabisi satu etnis manusia. Sejarah HIV tidak berawal dari monyet-monyet yang hidup di Afrika lalu menulari manusia. Ini dusta besar orang-orang Barat. Sebagai orang Afrika, Mangari Waathai mengaku jika kaumnya telah berabad-abad silam hidup berdampingan dengan monyet-monyet di alam liar, namun dahulu tidak ada yang namanya HIV.
Referensi:
[2] Jacob Segal, Profesor Biologi di Humboldt University Jerman, yang berjudul “AIDS: USA Home-made Evil”. Dalam tulisannya, Segal meyakini jika Virus HIV berawal bukan dari Afrika, tapi dari Fort Detrick-Maryland, fasilitas penelitian senjata kimia dan biologi rahasia yang dimiliki Pentagon yang didanai Rockefeller, CIA, dan National Institute of Health; dengan cara menggabungkan genom viral dari VISNA dan HTLV-1, karena keduanya nyaris identik dengan genom HIV. Tulisannya bisa dibaca di Journal Science 1985 (227: 173-177) atau Conspiracy theories in American history: an encyclopedia, Volume 1, by Peter Knight, hal 43 dari 299.
[3] Profesor Willace L. Pannier yang meninggal baru-baru ini mengetahui semua itu dan dia juga meninggalkan catatannya tentang fakta di sekitar HIV. Berita kematiannya di sini. Kematiannya termasuk misterius seperti halnya para saintis lainnya yang juga masih misterius penyebab kematiannya. Baca: Highly Suspicious Deaths Of A Statistically Impossible Amount Of Top Scientists.
Tulisan di bawah ini meng-quote Novel “Codex: Konspirasi Jahat di atas Meja Makan Kita”, hal 381-384, diceritakan bahwa pemeran utama menyebarkan bocoran catatan-catatan rahasia ke dunia internet (semacam wikileaks), yang membuat CIA (Unit Disinformasi) bekerja keras membuat informasi tandingan.
———- start quote ———-
Inilah catatan-catatan yang dibuat Willace L. Pannier di sela-sela kesibukannya bergabung dengan tim khusus di Laboratorium Fort Detrick, AS.
“HIV merupakan istilah baru bagi virus lama bernama SV40. Ini adalah nama bagi salah satu dari sejumlah organisme viral andalan yang telah diisolasi oleh seksi virus di Fort Detrick. SV40 dapat dijadikan sebagai virus yang mampu menyerang dan menghancukan sistem kekebalan tubuh manusia. Semua ini digagas oleh orang-orang seperti Prescott Bush, Harriman, Rockefeler, dan sekutu The New World Order lainnya, yang sepakat menjalankan agenda Eugenics Movement sejak awal tahun 1900-an”.
Eugenics Movement merupakan gerakan rasialis untuk memperbanyak ras manusia superior (kulit putih, mata biru, dsb), dan menghancurkan ras manusia yang dianggap inferior (kulit berwarna, lemah fisik, cacat, dsbnya). Gerakan ini secara nyata telah dipraktekkan Adolf Hitler dengan NAZI-nya dalam PD II. Keluarga Harriman pada tahun 1910 mendanai Eugenics Record Office di Cold Spring Harbor, NY, dimana salah satu produknya adalah Human Genome Project.
Pannier memaparkan bahwa ada satu nama yang erat dengan sejarah HIV itu sendiri yakni Doktor Hilary Koprowski, seorang Yahudi Polandia. Koprowski lahir di Warsawa, 5 Desember 1916 yang kemudian dikenal dunia sebagai pakar imunologi dan juga pakar virus. Riwayat hidup Koprowski jelas-jelas membuktikan jika NAZI memang berkolaborasi dengan sejumlah elit Yahudi. Ketika NAZI menyerang Polandia di tahun 1939, NAZI mengizinkan Koprowski untuk meneruskan pendidikannya hingga meraih gelar dokter. Atas izin NAZI pula dia meninggalkan Polandia dan pindah ke Italia, negeri sekutu NAZI. Dari Italia, Koprowski pergi ke Brazil untuk meneliti penyakit kuning dan virus-virus neotropik dengan dana dari Rockefeller Foundation.
Di tahun 1957, Koprowski melakukan percobaan vaksin polio di Afrika. Koprowski menggunakan tisu ginjal monyet yang telah dipaparkan virus SV40 dan menginjeksi vaksin yang telah terkontaminasi tersebut kepada ribuan orang Negro Afrika. (Buku “The Dark River: A Journey to the Source of HIV and AIDS”; dan buku “Deadly Mist, Upaya Amerika Merusak Kesehatan”). Walau mengakui hal ini, namun Koprowski menolak jika dikatakan telah menciptakan virus HIV. (sumber: Hilary Koprowski: AIDS and the Polio Vaccine).
Walau demikain bukti-bukti di lapangan telah menunjukkan jika titik awal epidemi AIDS memang berasal dari Afrika Tengah, lokasi yang sama ketika Koprowski melakukan vaksinasi polio terhadap lebih dari 300 ribu orang negro Afrika di tahun 1957 hingga 1960.
Dalam catatan akhirnya tentang HIV-AIDS, Pannier menulis:
“Sudah menjadi strategi kelompok elit ini sejak dulu untuk bermain di dua kaki: Menciptakan penyakit, dan menciptakan obatnya. Namun tak jarang obat yang diciptakan ternyata malah memperkuat penyakit tersebut sehingga pasien akan memerlukan obat lain yang jauh lebih kuat dan menyebabkan dia ketergantungan obat-obatan medis. Mereka menciptakan banyak pelanggan dari usaha jahat ini.”
“HIV dan AIDS diciptakan oleh konspirasi jahat keluarga Harriman, Rockefeller, dan Bush. Ketiganya kuliah di Yale University dan bergabung dalam komunitas penyembah Lucifer Universitas Yale bernama “The Skull and Bones Brotherhood”. Dan faktanya, Universitas Yale adalah pemegang hak paten atas salah satu obat utama HIV yang dikenal dengan istilah d4t atau Zerit yang ditemukan awal 1990-an, dan menunjuk Bristol Myers untuk memproduksi dan memasarkannya. Dari obat ini saja, Yale menerima royalti sebesar US $328 juta. Padahal, Zerit tidak menghilangkan HIV namun hanya memperpanjang usia sehingga orang yang menderita HIV dapat menularkannya dan “merekrut” banyak calon pelanggan obat-obatan mereka.
———- end quote ———-
Sebagai rujukan tambahan, silakan lihat video dokumenter: IN LIES WE TRUST.
Film karya Sir Leonard George Horowitz tentang sejarah bioterorism, termasuk bagaimana AIDS dan vaksin-vaksin jahat itu sengaja diciptakan, juga peran CIA serta media propaganda Hollywood. Video In Lies We Trust ini berdurasi 2 jam 30 menit. Video ini semakin meyakinkan saya bahwa kejahatan bioterorism adalah NYATA.




Fight For Freedom!
Salam hangat tetap semangat,
Iwan Yuliyanto
28.12.2010

di copi dari :  http://iwanyuliyanto.co/2010/12/28/benarkah-virus-hiv-sengaja-diciptakan/

Penyebab Ratusan HIJABer kota Batang Jawa Tengah terinfeksi HIV


TEMPO.CO Bangkalan: Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa mengatakan sebanyak 564 perempuan di Kota Batang, Jawa Tengah, positif terinfeksi penyakit HIV-Aids. Yang mengejutkan, kata Khofifah, 90 persen dari para perempuan tersebut adalah perempuan berhijab.


Menurut Khofifah, setelah didata, para perempuan malang itu bukanlah wanita nakal semacam pekerja seks. "Mereka itu ternyata adalah para ibu rumah tangga, perempuan solehah," kata Khofifah saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Anwar, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Ahad, 7 Juni 2014.


Setelah diteliti, kata Khofifah, para perempuan di Batang itu tertular penyakit HIV/ AIDS dari suami mereka. "Jadi kalau suami punya istri solehah, maka suami juga harus soleh," kata Khofifah.


Karena itu, Khofifah memastikan secara perlahan akan menutup tempat lokalisasi di Indonesia. Salah satu wilayah yang jadi fokus Khofifah adalah wilayah Jawa Timur. 


Data Kementerian Sosial menyebutkan para pengungsi lokalisasi di Jawa Timur terbanyak di Indonesia. "Besok, saya akan menutup lokalisasi di Ponorogo," ujar Khofifah.


Lokalisasi di Ponorogo, ungkap Khofifah, adalah lokalisasi ke-13 yang ditutup di Jawa Timur.

sumber : http://nasional.tempo.co/read/news/2015/06/08/058672908/ratusan-hijaber-terinfeksi-hiv-aids-ini-penyebabnya

Pengobatan Alternatif HIV AIDS

Pengobatan Alternatif HIV AIDS, Jika ODHA selama ini di haruskan minum ARV seumur hidup dengan segala efek samping nya, atau ODHA merasa bosan dengan pengobatan seumur hidup, maka jalan lain hanya pengobatan ALTERNATIF

Banyak pengobatan alternatif di internet di tawarkan. namun sebaiknya pertimbangkan lebih matang sebelum meninggalkan ART, setidaknya ada bukti TESTIMONI pasien di lihat dari hasil laboratorium. dan LIHAT perbandingan obat kimia ARV dengan obat alami. selanjutnya ODHA lah yang menentukan model pengobatan yang terbaik.

Perbandingan Obat KIMIA ARV dengan Obat ALAMI
ARV
OBAT ALAMI
Tidak bisa menyembuhkan AIDS.
Bisa menyembuhkan AIDS.
Karena tidak bisa menyembuhkan, maka harus dikonsumsi seumur hidup.
Ketika sudah sembuh, Odha bisa stop pengobatan.
“Memperbudak” Odha SEUMUR HIDUP dengan kewajiban jadwal ketatnya yang harus dikonsumsi tepat waktu.
Tidak memperbudak Odha seumur hidup karena jadwal konsumsinya fleksibel.
Bahan kimia tidak ramah lingkungan yang penuh dengan efek samping.
Bahan alami ramah lingkungan dan pada umumnya tanpa efek samping.
Mikroba makin kebal atau resisten walaupun dikonsumsi dengan jadwal yang benar.
Tidak akan menimbulkan resistensi walaupun jadwalnya fleksibel.
Tidak aman jika dikonsumsi dalam jangka panjang, apalagi untuk seumur hidup.
Aman jika dikonsumsi dalam jangka panjang, apalagi jenis suplemen, sangat aman dikonsumsi seumur hidup untuk mempertahankan kesehatan.
(NCBI, Oxford Med Journal, Medindia, Healindonesia)
sumber: www.lintas.me/go/memobee.com/aids-denialist-menguak-mafia-kesehatan-pada-kasus-hivaids

KIRIM TESTIMONI HIV AIDS

Untuk Pasien Kami 
Terimakasih mau berbagi pengalaman 
Testimoni anda sebagai suport sesama dan sebagai sarana Ibadah
Identitas Kami Rahasiakan



HIV, Metode Pengobatan HIV yang seharusnya menurut Penemu Virus HIV

Dokter Luc Montagnier (seorang ilmuwan dan ahli virologi prancis yang pertama kali berhasil mengisolasi virus HIV dari darah seorang yang terinfeksi HIV yang menjadi penyebab AIDS). Dari sinilah dr. Luc Montagnier dan ilmuwan-ilmuwan lain dapat membuat rekaman cara perkembangbiakan virus HIV.

Keberadaan Virus HIV dapat dilihat melalui pemeriksaan NAT (Nucleic Acid Test). Test ini langsung membaca keberadaan DNA atau RNA virus HIV. Jika Virus HIV tidak exist, maka DNA virusnya tidak akan ditemui. Dan Hasil pemeriksaan NAT akan menunjukkan hasil Negatif (tidak ditemukan DNA/RNA Virus).
Luc Montagnier, penemu HIV itu sendiri, pada tanggal 10 Desember 2009, berkata bahwa:
"HIV sebenarnya bisa hilang dengan perbaikan nutrisi (pengobatan alami)".
Lalu, apakah nutrisi itu ? Definisi nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan manusia, untuk menormalkan fungsi dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan tubuh. 


GEJALA AWAL HIV AIDS

Banyak orang dengan HIV Positif  tidak memiliki gejala selama beberapa tahun, sedangkan yang lain mungkin mengalami gejala mirip flu, biasanya dua sampai enam minggu setelah terkena virus. 
Gejala-gejala dapat bertahan hingga empat minggu.
Gejala awal infeksi HIV dapat mencakup:

  • demam
  • panas dingin
  • nyeri sendi
  • sakit otot
  • sakit tenggorokan
  • berkeringat (terutama pada malam hari)
  • pembengkakan kelenjar
  • ruam merah
  • kelelahan
  • lesu
  • penurunan berat badan
Infeksi HIV tidak bergejala

Dalam banyak kasus, setelah gejala awal hilang, tidak akan ada gejala yang lebih lanjut selama bertahun-tahun. Selama waktu ini, virus membawa pada pengembangan dan merusak sistem kekebalan tubuh. Proses ini dapat memakan waktu hingga 10 tahun dan ia tidak mengalami gejala, merasa baik dan tampak sehat.

Infeksi HIV stadium


Jika tidak diobati, HIV melemahkan kemampuan untuk melawan infeksi. Ia menjadi rentan terhadap penyakit serius. Jika sudah memasuki tahapan ini, maka inilah yang disebut AIDS.

Tanda dan gejala infeksi HIV stadium mungkin termasuk:

  • penglihatan kabur
  • diare, yang biasanya terus-menerus atau kronis
  • batuk kering
  • demam di atas 37C (100F) berlangsung selama berminggu-minggu
  • berkeringat di malam hari
  • kelelahan permanen
  • sesak napas
  • kelenjar bengkak yang berlangsung selama berminggu-minggu
  • penurunan berat badan
  • bintik-bintik putih di lidah atau mulut
Selama infeksi HIV stadium akhir, risiko mengidap penyakit yang mengancam jiwa jauh lebih besar. Contoh termasuk:

  • esofagitis (radang selaput ujung bawah kerongkongan)
  • infeksi pada sistem saraf (meningitis aseptik akut, subakut ensefalitis, neuropati perifer)
  • pneumonia
  • beberapa jenis kanker, seperti sarkoma kaposi, kanker serviks invasif, kanker paru-paru, karsinoma rektal, karsinoma hepatoseluler, kanker kepala dan leher, kanker sistem kekebalan yang disebut limfoma
  • toksoplasmosis (penyakit yang disebabkan oleh parasit yang menginfeksi otak. Hal ini juga dapat menyebabkan penyakit pada mata dan paru-paru)
  • tuberkulosis
Penyakit-penyakit yang mengancam jiwa sepertii diatas dapat dikontrol dan diobati dengan pengobatan HIV yang tepat.
Apa perbedaan antara HIV dan AIDS ?
HIV adalah virus yang menyerang sel-T dalam sistem kekebalan tubuh.
AIDS adalah sindrom yang muncul dalam stadium lanjut infeksi HIV.
HIV adalah virus.
AIDS adalah kondisi medis.
Infeksi HIV menyebabkan penyakit AIDS. Namun, adalah mungkin untuk terinfeksi HIV tanpa terkena AIDS. Tanpa pengobatan, infeksi HIV akhirnya akan berkembang menjadi AIDS.
Tes HIV dapat mengidentifikasi infeksi pada tahap awal. Hal ini memungkinkan pasien untuk melakukan pencegahan untuk menunda/memperlambat virus berkembang.
Pasien AIDS masih memiliki virus HIV dan masih menular. Seseorang dengan AIDS dapat menularkan HIV kepada orang lain.
Apa saja tanda dan gejala HIV/AIDS?
Yang dimaksud tanda adalah sesuatu dimana orang lain selain pasien dapat mendeteksi, seperti pembengkakan, ruam, atau mengubah warna kulit. Gejala adalah sesuatu yang hanya pasien bisa merasakannya dan menggambarkannya, seperti sakit kepala, kelelahan, atau pusing.

Gejala AIDS

Dalam sebagian besar kasus, gejala HIV adalah hasil dari infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan parasit. Kondisi ini biasanya tidak terjadi pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat, yang melindungi tubuh terhadap infeksi.
Apa yang menyebabkan HIV/AIDS?
Laju perkembangan HIV bervariasi antara individu dan tergantung pada banyak faktor (usia pasien, kemampuan tubuh untuk bertahan melawan HIV, akses ke perawatan kesehatan, adanya infeksi, warisan genetik orang yang terinfeksi, ketahanan terhadap jenis tertentu HIV).

HIV dapat ditularkan melalui:
Transmisi seksual. Hal ini dapat terjadi ketika ada kontak seksual dengan sesorang yang terinveksi HIV. Hal ini dapat terjadi saat berhubungan seks tanpa kondom, termasuk seks vagina, seks oral dan anal seks atau berbagi mainan seks dengan seseorang yang terinfeksi HIV.
Penularan perinatal. Ibu dapat menularkan infeksi tersebut kepada anaknya selama proses persalinan, kehamilan, dan juga melalui menyusui.
Transmisi darah. Risiko penularan HIV melalui transfusi darah saat ini sangat rendah di negara maju berkat ketelitian dan tindakan pencegahan yang lebih baik. Di antara pengguna narkoba, berbagi dan menggunakan kembali jarum suntik terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi HIV sangat berbahaya.
Berkat prosedur perlindungan yang ketat risiko infeksi HIV bagi para pekerja kesehatan adalah rendah.
ISeseorang yang memasang rajah dan tindik juga berisiko dan harus sangat berhati-hati. Ini beresiko pemasang juga.
Mitos
Ada banyak kesalahpahaman tentang HIV dan AIDS. Ada beberapa faktor yang dianggap bisa menularkan HIV namun ini hanyalah mitos, alias tidak benar:

  • berjabat tangan
  • memeluk
  • berciuman
  • bersin
  • menyentuh kulit yang tak luka
  • menggunakan toilet yang sama
  • menggunkan handuk yang sama
  • menggunakan sendok garpu yang sama
  • atau bentuk lain dari "kontak biasa"
Bagaimana HIV/AIDS didiagnosis?
Kebijakan Pemerintah diagnose di tegakan / di pastikan hanya dengan pemeriksaan darah ANTI HIV.
Diagnosa bisa dilakukan dengan tes darah pada layar khusus untuk virus.
Jika virus HIV telah ditemukan, hasil tes adalah "positif". Darah kembali diuji beberapa kali sebelum hasil positif diberitahukan kepada pasien.
Bagi mereka yang telah menjalani tes darah beberapa kali dengan hasil positif, mereka akan diminta untuk menjalani beberapa tes lain untuk melihat bagaimana infeksi telah berkembang, dan juga untuk memutuskan kapan harus memulai pengobatan.
Semakin HIV lebih awal terdeteksi, semakin besar kemungkinan pengobatan akan berhasil. Juga, tindakan dapat diambil untuk mencegah penyebaran virus kepada orang lain.

Disclaimer :

Faktor kondisi tubuh dan Minat Pasien serta suport keluarga pasien sangat mempengaruhi Tingkat kesembuhan Pasien. Ingat Satu satunya di Indonesia menggunakan Formulasi ini yang terbukti mampu mengobati HIV. Simpanlah alamat kami . WA : 0823-3222-2009